Spelling bee: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Abi.yudhie (bicara | kontrib) k Informasi tentang kompetisi EF Spelling Bee yang akan datang November 2019 dan logo ivennya |
Abi.yudhie (bicara | kontrib) k Informasi tentang kompetisi EF Spelling Bee yang akan datang November 2019 dan logo ivennya |
||
Baris 27:
=== Indonesia ===
Spelling bee mulai diadakan di [[Indonesia]] sejak tahun 2003, dimana saat itu siswa [[EF]] bertarung untuk menjadi juara. Pada akhirnya, tahun 2006, diadakan kompetisi spelling bee dengan skala yang lebih besar, yaitu mulai dari tingkat regional (setiap cabang EF di seluruh Indonesia akan mengadakan kompetisi tersebut), dan kemudian tingkat nasional yang diadakan di [[Jakarta]]. Peraturan pada tahun 2006 hingga 2008 mengatakan bahwa, para peserta harus menghadapi sekali tes tulis untuk babak penyisihan, dan jika lolos, mereka akan lolos ke babak perempatfinal yang juga tes tulis. Kemudian, jika lolos ke babak semifinal, mereka harus memencet bel dan menjawab setelah kata dibacakan (dan itu rebutan). Siapa yang mendapatkan nilai tertinggi akan maju ke babak final dengan peraturan yang sama (perbedaannya adalah nilai tertinggi pertama menjadi juara pertama, yang tertinggi kedua menjadi juara kedua, dan yang tertinggi ketiga menjadi juara ketiga). Kemudian, pada tahun 2009, peraturan berubah drastis. Yaitu, peserta harus mengikuti tes tulis pada babak penyisihan. Kemudian, setengah dari jumlah kontestan tersebut akan maju ke babak semifinal dan dilaksanakan secara tertulis. 15 peserta terbaik akan lolos ke babak final. Di babak final itu, peraturan lain lagi. Yaitu, setiap peserta akan mengambil satu gulungan kertas (atau bola) dari kotak yang disediakan panitia. Peserta membacakan nomor tersebut dan ''pronouncer'' akan membacakannya. Sayangnya, waktu mengeja tetap, yaitu 15 detik, dan lebih disayangkan lagi, kita tidak bisa menanyakan definisi dari kata tersebut (siswa kelas 1 sampai 3 SD kadang kebingungan). Jika peserta salah mengeja, peserta tidak mendapatkan poin, sedangkan jika benar, akan mendapatkan 1 poin. Seperti biasanya, nilai tertinggi pertama menjadi juara pertama, tertinggi kedua menjadi juara kedua, dan tertinggi ketiga menjadi juara ketiga. Jika ada nilai yang sama, untuk menentukan pemenangnya diadakan babak tambahan dengan aturan yang sama seperti babak final.▼
[[Berkas:Spelling-Bee-EF-2019-250x250.jpg|al=spelling bee|jmpl]]
▲Spelling bee mulai diadakan di [[Indonesia]] sejak tahun 2003, dimana saat itu siswa [[EF]] bertarung untuk menjadi juara. Pada akhirnya, tahun 2006, diadakan kompetisi spelling bee dengan skala yang lebih besar, yaitu mulai dari tingkat regional (setiap cabang EF di seluruh Indonesia akan mengadakan kompetisi tersebut), dan kemudian tingkat nasional yang diadakan di [[Jakarta]]. Peraturan pada tahun 2006 hingga 2008 mengatakan bahwa, para peserta harus menghadapi sekali tes tulis untuk babak penyisihan, dan jika lolos, mereka akan lolos ke babak perempatfinal yang juga tes tulis. Kemudian, jika lolos ke babak semifinal, mereka harus memencet bel dan menjawab setelah kata dibacakan (dan itu rebutan). Siapa yang mendapatkan nilai tertinggi akan maju ke babak final dengan peraturan yang sama (perbedaannya adalah nilai tertinggi pertama menjadi juara pertama, yang tertinggi kedua menjadi juara kedua, dan yang tertinggi ketiga menjadi juara ketiga). Kemudian, pada tahun 2009, peraturan berubah drastis. Yaitu, peserta harus mengikuti tes tulis pada babak penyisihan. Kemudian, setengah dari jumlah kontestan tersebut akan maju ke babak semifinal dan dilaksanakan secara tertulis. 15 peserta terbaik akan lolos ke babak final. Di babak final itu, peraturan lain lagi. Yaitu, setiap peserta akan mengambil satu gulungan kertas (atau bola) dari kotak yang disediakan panitia. Peserta membacakan nomor tersebut dan ''pronouncer'' akan membacakannya. Sayangnya, waktu mengeja tetap, yaitu 15 detik, dan lebih disayangkan lagi, kita tidak bisa menanyakan definisi dari kata tersebut (siswa kelas 1 sampai 3 SD kadang kebingungan). Jika peserta salah mengeja, peserta tidak mendapatkan poin, sedangkan jika benar, akan mendapatkan 1 poin. Seperti biasanya, nilai tertinggi pertama menjadi juara pertama, tertinggi kedua menjadi juara kedua, dan tertinggi ketiga menjadi juara ketiga. Jika ada nilai yang sama, untuk menentukan pemenangnya diadakan babak tambahan dengan aturan yang sama seperti babak final.
Pada tahun 2018 total peserta regional seluruh [[Indonesia]] mencapai lebih dari 15.000 peserta dan yang masuk ke tahap Nasional lebih dari 500 peserta. Di tahun 2019 ini peserta kompetisi [[EF]] Spelling Bee diharapkan melebihi dari tahun sebelumnya.
|