Soeharto: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
CWibisana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k ←Suntingan CWibisana (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Diaz virdani
Tag: Pengembalian
Baris 60:
|occupation =
}}
[[Jenderal Besar|Jenderal Besar]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji|H.]] [[Muhammad|M.]] '''Soeharto''', ([[Jawa Kuno]]: ''Suharta''; Jawa Latin: ''Suhartå''; [[Hanacaraka]]:{{jav|ꦯꦸꦲꦂꦠ}}) ([[Ejaan Republik|ER]], [[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: Suharto) ({{lahirmati|[[Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul|Kemusuk]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]|8|6|1921|[[Jakarta]]|27|1|2008}}) adalah seorang [[Diktator]] dan [[Presiden Indonesia|Presiden kedua Indonesia]] yang menjabat dari tahun [[1967]] sampai [[1998]], menggantikan [[Soekarno]]. Di dunia internasional, terutama di [[Dunia Barat]], Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "''The Smiling General''" ({{lang-id|"Sang Jenderal yang Tersenyum"}}) karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Meski begitu, dengan berbagai kontroversi yang terjadi ia sering juga disebut otoritersebagai [[diktator]] bagi yang berseberangan dengannya.<ref name="NYT"/><ref>{{cite web|title=Obituary: Suharto, former Indonesian dictator: 1921-2008|date=27 Januari 2008 |language=en |url=https://www.theguardian.com/world/2008/jan/27/obituaries.johngittings|work=The Guardian |last=Gittings|first=John}}</ref><ref>{{cite web|title=Is Indonesia’s Reformasi a success, 20 years after Suharto? |date=19 Mei 2018|work=South China Morning Post|last=Hutton|first=Jeffrey |url=https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/2146838/indonesias-reformasi-success-20-years-after-suharto |language=en }}</ref>
 
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan [[Jepang]] dan [[Belanda]], dengan pangkat terakhir [[Mayor Jenderal]]. Setelah [[Gerakan 30 September]] [[1965]], Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno, salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas [[Gerakan 30 September]] dan menyatakan bahwa [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] sebagai organisasi terlarang. Berbagai kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa, namun jumlah ini patut dipertanyakan karena korban dari Gerakan 30 September juga [https://www.liputan6.com/news/read/3654348/4-tokoh-jadi-ujung-tombak-penumpasan-pki banyak].<ref>{{cite journal |title=Unresolved Problems in the Indonesian Killings of 1965–1966 |first=Robert |last=Cribb |journal=Asian Survey |volume=42 |issue=4 |date=2002 |pages=550–563 |doi=10.1525/as.2002.42.4.550}}</ref><ref>Friend (2003), pages 107–109; {{cite video |people =Chris Hilton (writer and director) |title =Shadowplay |medium =Television documentary |publisher =Vagabond Films and Hilton Cordell Productions |year=2001 }}; Ricklefs (1991), pages 280–283, 284, 287–290</ref>