Kesultanan Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kesultanan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mrbonbon (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 16089046 oleh AABot (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 2:
{{Infobox Former Country
|native_name = ''ꦤꦒꦫꦶꦏꦱꦸꦭ꧀ꦠꦤ꧀ꦩꦠꦫꦩ꧀''
|yang dipimpin oleh mamank garoxx asmoking samlekommmm mamank conventional_long_name = Nagari Kasultanan Mataram
|common_name = Kesultanan Mataram
|continent = Asia
Baris 53:
Mataram merupakan kerajaan berbasis agraris/pertanian. Namun keberadaan kerajaan ini memberikan bukti peninggalan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti kampung [[Matraman, Jakarta Timur|Matraman]] di [[Jakarta]], sistem persawahan di [[Pantura]] [[Jawa Barat]], penggunaan [[Carakan]] dalam literatur [[bahasa Sunda]], politik feodal di [[Pasundan]], serta beberapa pembagian wilayah administrasi yang masih berlaku hingga sekarang.
 
== AwalMasa lanawal ==
[[MamankDanang garoxx asmokingSutawijaya]] naik tahta setelah ia merebut wilayah [[Pajang]] https://www.facebook.com/groups/474630896719878/permalink/511956382987329/sepeninggal [[Sultan Hadiwijaya]] dengan gelar [[Panembahan Senapati]]. Pada saat itu wilayahnya hanya di sekitar [[Jawa Tengah]] saat ini, mewarisi wilayah [[Kesultanan Pajang]]. Pusat pemerintahan berada di [[Keraton Kuthagedhe|Kuthagedhe]], wilayah yang terletak kira-kira di timur [[Kota Yogyakarta]] dan selatan Bandar Udara Adisucipto sekarang. Lokasi keraton (tempat kedudukan raja) pada masa awal terletak di [[Banguntapan]], kemudian dipindah ke [[Keraton Kuthagedhe]]. Sesudah ia meninggal (dimakamkan di [[Kotagede, Yogyakarta|Kuthagedhe]]) kekuasaan diteruskan putranya [[Raden Mas Jolang]] yang setelah naik takhta bergelar ''Sri Susuhunan Hadi Prabu Hanyakrawati''.
 
Pemerintahan [[Hanyakrawati]] tidak berlangsung lama karena dia wafat karena kecelakaan saat sedang berburu di hutan [[Krapyak]]. Karena itu ia juga disebut ''Susuhunan Seda hing Krapyak'' atau ''Panembahan Seda hing Krapyak'' yang artinya ''Raja (yang) wafat (di) Krapyak''. Setelah itu takhta beralih sebentar ke tangan putra keempat Raden Mas Jolang yang bernama Raden Mas Wuryah bergelar [[Adipati Martapura]]. Ternyata Adipati Martapura menderita penyakit saraf sehingga takhta beralih ke putra sulung Raden Mas Jolang yang bernama Raden Mas Rangsang yang kelak bergelar ''Sri Sultan Agung Hadi Prabu Hanyakrakusuma'' pada masa pemerintahan Raden Mas Rangsang, Mataram mengalami masa keemasannya.