Kabupaten Kuningan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekapurnama (bicara | kontrib)
Ekapurnama (bicara | kontrib)
Baris 32:
 
=== Masa Hindu ===
Dalam carita [[Parahyangan]] disebutkan bahwa ada suatu pemukiman yang mempunyai kekuatan politik penuh seperti halnya sebuah negara, bernama [[Kuningan]]. Kerajaan [[Kuningan]] tersebut berdiri setelah [[''Seuweukarma]]'' dinobatkan sebagai Raja yang kemudian bergelar ''Rahiyang Tangkuku'' atau ''Sang Kuku'' yang bersemayam di [[''Arile]]'' atau [[''Saunggalah]]''.[[ ''Seuweukarma]]'' menganut ajaran ''Dangiang Kuning'' dan berpegang kepada ''Sanghiyang Dharma'' (Ajaran Kitab Suci) serta ''Sanghiyang Riksa'' (sepuluh pedoman hidup). Ekspansi kekuasaan [[Kuningan]] pada zaman kekuasaan [[''Seuweukarma]]'' menyeberang sampai ke negeri [[Melayu]]. Pada saat itu masyarakat [[Kuningan]] merasa hidup aman dan tentram di bawah pimpinan [[''Seuweukarma]]'' yang bertahta sampai berusia lama.
Berdasarkan sumber carita [[Parahyangan]] juga, bahwa sebelum Sanjaya menguasai Kerajaan Galuh, dia harus mengalahkan dulu ''Sang Wulan'' - ''Sang Tumanggal'' - dan ''Sang Pandawa'' tiga tokoh penguasa di [[Kuningan]] (= ''Triumvirat''), yaitu tiga tokoh pemegang kendali pemerintahan di [[Kuningan]] sebagaimana konsep ''Tritangtu'' dalam konsep pemerintahan tradisional suku [[Sunda]] Buhun. ''Sang Wulan'', Tumanggal, dan Pandawa ini menjalankan pemerintahan menurut adat tradisi waktu itu, yang bertindak sebagai ''Sang Rama'', ''Sang Resi'', dan ''Sang Ratu''. ''Sang Rama'' bertindak selaku pemegang kepala adat, ''Sang Resi'' selaku pemegang kepala agama, dan ''Sang Ratu'' kepala pemerintahan. Makanya Kerajaan [[Kuningan]] waktu dikendalikan tokoh ‘Triumvirat’ ini berada dalam suasana yang gemah ripah lohjinawi, tata tentrem kerta raharja, karena masing-masing dijalankan oleh orang yang ahli di bidangnya. Tata aturan hukum/masalah adat selalu dijalankan adan ditaati, masalah kepercayaan / agama begitu juga pemerintahannya. Semuanya sejalan beriringan selangkah dan seirama.