Kuil Buddhis Korea: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
[[Berkas:Gaeamsa Daeungjeon 13-05595 - Buan-gun, Jeollabuk-do, South Korea.JPG|jmpl|kiri|Aula utama berisi rupang Buddha]]
Arsitektur tradisional Korea dirancang dengan fokus pada bagian tengah yang empat sisinya dibatasi oleh bangunan.<ref name="koreanbuddhisttemple"/> Penempatan kuil didesain sedemikian rupa dengan menara [[genta]] yang berada pada sisi selatan dan pintu masuk di bawahnya. Bangunan yang terpenting, [[
Seseorang yang hendak memasuki komplek setidaknya harus melewati bagian-bagian yang diatur sedemikian rupa.<ref name="koreantemple-palace"/> Gerbang pertama untuk masuk ke kuil disebut ”gerbang tunggal” ([[iljumun]]). Gerbang kedua dibuat untuk patung [[Catur Maharaja Kayika|empat dewa langit]] (''cheonwang'') yang membawa masing-masing alat khusus di tangannya sebagai pelindung kuil.<ref name="koreantemple-palace"/> Patung-patung ini biasanya diukir dari kayu yang dilukis. Setelah gerbang empat dewa, bertemulah dengan gerbang menara genta. Gerbang ini umumnya digunakan sebagai tempat menggantung empat instrumen; genta perunggu, bedug, gong serta [[kentongan]] kayu berbentuk ikan.<ref name="koreantemple-palace"/> Selanjutnya di depan halaman utama kuil terdapat balai agung yang menjadi bagian terutama komplek. Balai agung merupakan pusat peribadatan, di dalamnya terdapat rupang [[Sakyamuni]] maupun [[Vairocana]] atau tokoh-tokoh lain.<ref name="koreantemple-palace"/> Di belakang rupang terdapat lukisan gulung bertema buddhis ([[thaenghwa]]). Di salah satu sisi dinding bangunan utama terdapat lukisan dewa penjaga berwujud jenderal.<ref name="koreantemple-palace"/> Di luar kuil biasanya dibangun suatu
Bangunan kuil direnovasi secara berkala, kayu yang baru menggantikan kayu lama yang telah rusak.<ref name="koreantemple-palace"/> Tiang dan [[balok (struktur)|balok]] disambungkan bersama menggunakan sistem breket yang juga dapat dilepaskan kembali untuk proses rekonstruksi. Tiang dan balok diwarnai dengan teknik [[dancheong]] yang berwarna merah, hijau, kuning dan biru. Bagian atap ditutup dengan genting berwarna gelap. Lekuk genting yang menurun di bagian tengah lalu naik sedikit pada bagian ujung melambangkan garis lekuk gunung-gunung yang mengelilingi kuil. Di sisi lain balai agung terdapat bangunan tambahan bernama “bangunan penghakiman” berisi patung tokoh neraka yang menghakimi orang setelah kematiannya. Di sini juga berisi catatan kematian. Bangunan lain berisi lukisan tokoh paderi zen yang memimpin kuil pada masa lalu.<ref name="koreantemple-palace"/>
|