Relikui Kematian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 114.5.223.30 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rayhan6726
Tag: Pengembalian
Baris 57:
'''Batu Kebangkitan''' memiliki kekuatan bagi pemiliknya untuk melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang sudah meninggal. Menurut dongeng mengenai asal usul Relikui Kematian, setelah mempergunakan Batu Kebangkitan, pemilik aslinya, Cadmus Peverell, membunuh dirinya sendiri setelah melihat tunangannya yang telah meninggal tetapi tidak sungguh-sungguh bersama-sama dengannya. Setelah beberapa waktu, batu itu menjadi milik [[Marvolo Gaunt]] dalam bentuk cincin. Baik [[Albus Dumbledore]] dan [[Gellert Grindelwald]] menginginkan batu tersebut, tetapi untuk alasan yang berbeda. Sementara Dumbledore menginginkannya untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang telah meninggal, Grindelwald bermaksud menggunakannya untuk membuat tentara [[Inferi]]. Voldemort mengubah cincin itu menjadi sebuah [[Horcrux]], tanpa menyadari kemampuan sihir dari batu yang bertahta pada cincin tersebut. Batu ini kemudian digunakan terakhir oleh Harry Potter sebelum ia menghadapi Lord Voldemort.{{HP7}}
 
Dumbledore menemukan cincin tersebut di antara reruntuhan rumah [[keluarga Gaunt]], dan dengan segera menyadari bahwa benda itu adalah [[horcrux]] sekaligus salah satu dari ketiga Relikui Kematian. Karena kegairahannya akan penemuan Batu Kebangkitan itu, Dumbledore melupakan bahwa Horcrux itu kemungkinan besar telah dikutuk. Dimotivasi oleh hasrat terdalamnya, ia segera mencoba mempergunakan Batu itu untuk berbicara dengan keluarganya yang telah meninggal. Namun, kutukan yang terdapat pada horcrux itu merusakkan lengannya dan mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Walaupun penyebaran itu berhasil dilokalisasi oleh [[Severus Snape]] di sebatas lengannya yang rusak dan menghitam saja, Dumbledore sama saja telah dihukum mati, hanya memiliki kemungkinan satu tahun untuk hidup. Sebelum meminta pertolongan Snape, Dumbledore telah menghancurkan terlebih dahulu Horcrux tersebut, dengan menggunakan mantrapedang api[[Godric Gryffindor]]. Batu itu kemudian diwariskan kepada Harry dalam wasiat Dumbledore, tersembunyi dalam [[Golden Snitch]], yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Snitch ini menampakkan sebuah pesan "Aku membuka pada akhirnya" ketika bersentuhan dengan bibir Harry. Harry tidak dapat membuka Snitch hingga akhirnya ketika ia hendak mengorbankan dirinya untuk dibunuh oleh Voldemort, ia menyadari bahwa "akhirnya" berarti kematian. Ketika ia membisikkan, "Aku sedang menuju kematian", Snitch itu membuka dan memperlihatkan Batu Kebangkitan di dalamnya. Harry menggunakan batu itu untuk memanggil [[James dan Lily Potter|orang tuanya]], [[Sirius Black]], dan [[Remus Lupin]] yang menenangkan dirinya sebelum ia menemui Voldemort.
 
Batu tersebut tergelincir dari jari-jari Harry yang kebas di [[Hutan Terlarang]]. Ia dan lukisan Dumbledore belakangan setuju bahwa Harry tidak akan mencari kembali batu itu ataupun memberi tahu orang lain di mana batu itu berada, guna mencegah ketiga Relikui Kematian disatukan kembali oleh seorang penyihir. Dalam sebuah wawancara, Rowling mengatakan bahwa ia lebih suka mempercayai bahwa salah satu [[centaurus]] menginjak batu itu dan menyebabkannya terkubur untuk selamanya. Dengan demikian, batu itu kemungkinan tidak akan pernah ditemukan lagi di Hutan Terlarang.