Perubahan iklim di Kiribati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Etnis Kiribati ([[bahasa Kiribati]] : ''I-Kiribati'') merupakan penduduk asli dari Kiribati dan secara etnisitas kaum tersebut merupakan bagian dari [[Mikronesia]].<ref>{{Cite web|url=https://www.worldatlas.com/articles/the-ethnic-composition-of-kiribati.html|title=The Ethnic Composition Of Kiribati|website=WorldAtlas|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref> I-Kiribati menuturkan bahasa Kiribati, sekalipun bahasa Inggris digunakan sebagai resmi di Kiribati dan diajarkan dalam sekolah dasar dan menengah.<ref>{{Cite web|url=https://www.worldatlas.com/articles/the-ethnic-composition-of-kiribati.html|title=The Ethnic Composition Of Kiribati|website=WorldAtlas|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref> Selain itu, terdapat etnis minoritas yang hidup di Kiribati seperti kaum I-Kiribati/campuran dan etnis Tuvalu, juga terdapat komunitas lain yang hidup di Kiribati termasuk [[orang Tionghoa]], [[orang Australia]], [[orang Selandia Baru]] dan orang Eropa.<ref>{{Cite web|url=https://www.worldatlas.com/articles/the-ethnic-composition-of-kiribati.html|title=The Ethnic Composition Of Kiribati|website=WorldAtlas|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref> Mayoritas penduduk Kiribati terkonsentrasi di [[Tarawa Selatan]].<ref>{{Cite news|title=Tiny island's struggle with overpopulation|url=https://www.bbc.com/news/science-environment-26017336|date=2014-02-03|access-date=2019-10-21|language=en-GB|first=Julian|last=Siddle}}</ref>
 
Secara geografis, wilayah Kiribati terdiri atas gugusan [[atol]] (pulau karang) dan pulau-pulau kecil yang tersebar di Samudera Pasifik bagian tengah. Wilayah Kiribati berpotensi hilang dikarenakan perubahan iklim.<ref>{{Cite news|title=Tiny island's struggle with overpopulation|url=https://www.bbc.com/news/science-environment-26017336|date=2014-02-03|access-date=2019-10-21|language=en-GB|first=Julian|last=Siddle}}</ref> [[Perubahan iklim]] tersebut disebabkan oleh meningkatnya suhu udara, curah hujan, air laut dan pencemaran samudera.<ref>https://www.pacificclimatechangescience.org/wp-content/uploads/2013/06/11_PCCSP_Kiribati_8pp.pdf</ref> Dalam hal ini, iklim di Kiribati pada masa depan akan dipengaruhi oleh keberlanjutan dari peningkatan suhu udara, curah hujan, air laut dan pencemaran samudera.<ref>https://www.pacificclimatechangescience.org/wp-content/uploads/2013/06/11_PCCSP_Kiribati_8pp.pdf</ref>
 
== Kenaikan Air Laut ==
Salah satu penyebab yang signifikan pada perubahan iklim di wilayah Kiribati adalah kenaikan permukaan air laut. Permukaan air laut yang meningkat ini merupakan dampak dari penipisan gas [[ozon]] di [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] dan mencairnya es di [[Kutub Utara]] dan [[Kutub Selatan]]. Dalam hal ini, para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim (salah satunya melalui kenaikan permukaan air laut) tersebut berperan dalam menenggelamkan pulau-pulau terpencil dan membahayakan garis pantai di seluruh dunia.<ref>{{Cite web|url=https://tekno.tempo.co/read/1213249/3-pulau-hilang-dalam-setahun-akibat-perubahan-iklim|title=3 Pulau Hilang dalam Setahun, Akibat Perubahan Iklim?|last=Yanuar|first=Yudono|date=2019-06-10|website=Tempo|language=en|access-date=2019-11-04}}</ref> Dengan demikian, Kiribati menjadi negara yang paling rentan terkena dampak dari perubahan iklim tersebut, dikarenakan wilayah Kiribati terdiri atas gugusan atol (pulau karang) dan pulau-pulau kecil.
 
== Dampak Perubahan Iklim di Kiribati ==
Perubahan iklim yang terjadi di wilayah Kiribati menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sebagian besar masyakarat Kiribati melakukan migrasi. Migrasi tersebut dilakukan, baik di dalam wilayah Kiribati maupun ke luar negeri. Dikarenakan erosi merusak tanaman pangan, air laut membanjiri kolam air tawar dan warga terpaksa mengungsi.<ref>{{Cite web|url=https://tekno.tempo.co/read/1213249/3-pulau-hilang-dalam-setahun-akibat-perubahan-iklim|title=3 Pulau Hilang dalam Setahun, Akibat Perubahan Iklim?|last=Yanuar|first=Yudono|date=2019-06-10|website=Tempo|language=en|access-date=2019-11-04}}</ref> Di dalam negeri, mayoritas masyarakat Kiribati melakukan migrasi ke Tarawa Selatan dan [[Kiritimati]].<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> Tujuan [[emigrasi]] dari sebagian besar masyarakat Kiribati adalah [[Fiji]], [[Selandia Baru]] dan [[Australia]].<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> Migrasi tersebut diproyeksikan akan semakin meningkat dikarenakan keberlanjutan dari fenomena perubahan iklim yang berpengaruh secara signifikan bagi kehidupan perekonomian dan kebudayaan dari masyarakat Kiribati serta melanjutkan kehidupan yang lebih baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan di wilayah urban seperti Tarawa Selatan dan Kiritimati atau di wilayah negara lain seperti Fiji, Selandia Baru dan Australia. <gallery widths="240" heights="240">
Berkas:Impacts of coastal erosion and drought on coconut palms in Eita, Tarawa, Kiribati.JPG| Erosi pantai di Eita, Tarawa
Berkas:Kiribati Ship.jpg| Migrasi masyarakat Anaibang menuju Tarawa
Berkas:Kiribati(004).jpg|Tanggul di wilayah pesisir Kiribati
</gallery>Perubahan iklim menjadi sebuah tantangan bagi Pemerintah Kiribati untuk melakukan penatakelolaan negaranya. Dalam hal ini, Pemerintah Kiribati telah mengeluarkan kebijakan berkenaan dengan dampak perubahan iklim atas wilayah Kiribati yakni ''National Adaptation Program for Action'' (''NAPA'') tahun 2007, ''Kiribati Development Plan'' (''KDP'') ''2012-2015'' tahun 2012, ''National Disaster Risk Management Plan'' (2012) dan ''National Framework for Climate Change and Climate Change Adaptation'' (2013).<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> Presiden [[Anote Tong]] memiliki visi yakni “''Migration with Dignity''” yang diejawantahkan melalui penyediaan pendidikan berskala internasional bagi I-Kiribati yang berguna untuk mencari pekerjaan di luar negeri sebagai kebijakan pro-aktif dalam menangani proses perubahan iklim.<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> Selain itu, Kiribati membeli tanah seluas 5.460 ha dari sebuah lahan di [[Vanua Levu]] (pulau terbesar kedua di Fiji) pada tahun 2014 sebagai tempat penyimpanan makanan dari I-Kiribati dan sebagai tempat relokasi untuk masyarakat Kiribati.<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> dan menjami ketahanan pangan saat perubahan iklim terjadi.<ref>{{Cite news|title=Perubahan iklim: Apakah negara-negara kepulauan kecil di Pasifik benar-benar akan tenggelam?|url=https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-49752660|date=2019-09-19|access-date=2019-11-04|language=en-GB|first=Becky Alexis-Martin, James Dyke, Jonathan Turnbull dan Stephanie|last=Malin}}</ref>
 
== Referensi ==