Lalibela: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori Kota di Ethiopia dengan Kota di Etiopia |
k clean up, replaced: atau pun → ataupun |
||
Baris 77:
Meskipun Ramuso memasukkan denah-denah beberapa dari gereja-gereja itu dalam catatan Álvares yang dicetaknya pada tahun 1550, penyumbang gambar-gambar denah itu sendiri masih menjadi misteri. Pengunjung Eropa berikutnya ke Lalibela menurut laporan adalah [[Miguel de Castanhoso]], yang bertugas sebagai seorang prajurit di bawah pimpinan [[Christovão da Gama]] dan meninggalkan Ethiopia pada 1544.<ref>Keterangan De Castanhoso diterjemahkan dalam ''The Portuguese Expedition to Ethiopia'' oleh Álvares (London: The Hakluyt Society, 1902), hal. 94–98.</ref> Sesudah Miguel de Castanhoso, 300 tahun lebih berlalu sebelum orang Eropa berikutnya, [[Friedrich Gerhard Rohlfs|Gerhard Rohlfs]], suatu ketika mengunjungi Lalibela antara tahun 1865 sampai 1870.
Menurut ''Futuh al-Habasa'' karya Sihab ad-Din Ahmad, [[Ahmad Gragn]] membakar salah satu dari gereja-gereja di Lalibela ketika menginvasi Ethiophia.<ref name=Futuh-346>Sihab ad-Din Ahmad bin 'Abd al-Qader, ''Futuh al-Habasa: The conquest of Ethiopia'', diterjemahkan oleh Paul Lester Stenhouse disertai anotasi-anotasi oleh Richard Pankhurst (Hollywood: Tsehai, 2003), hal. 346f.</ref> Meskipun demikian, [[Richard Pankhurst (akademisi)|Richard Pankhurst]] telah mengungkapkan keraguannya akan kebenaran catatan peristiwa itu, dengan menunjukkan bahwa sekalipun Sihab ad-Din Ahmad menyajikan deskripsi terperinci dari sebuah gereja pahatan pada batu padas ("dipahatkan pada pegunungan. Demikian pula tiang-tiangnya dipahatkan pada pegunungan."<ref name=Futuh-346/>), hanya satu gereja yang disebutkan; Pankhurst menambahkan pula bahwa "keistimewaan Lalibela, (sebagaimana yang diketahui oleh setiap wisatawan), adalah bahwasanya ia adalah situs dari sekitar sebelas gereja batu, bukan hanya satu – dan masing-masing berada dalam jarak yang kurang-lebih hanya sepelempar batu dari yang lain!"<ref>[http://www.addistribune.com/Archives/2003/11/21-11-03/Story.htm Pankhurst, "Did the Imam Reach Lalibela?"] ''[[Addis Tribune]]'', 21 November 2003</ref> Pankhurst juga menyinggung bahwa Kronik Kerajaan, yang mencatat peristiwa penghancuran distrik itu oleh Ahmad Gragn antara Juli dan September 1531, justru tidak menyebutkan apa-apa mengenai peristiwa perusakan gereja-gereja legendaris kota itu oleh Sang Imam.<ref>Sihab ad-Din Ahmad, ''Futuh al-Habasa'', hal. 346n. 785.</ref> Ia menyimpulkan bahwa jikalau Ahmad Gragn memang membakar sebuah gereja di Lalibela, maka kemungkinan besar gereja yang dibakar adalah Bete Medhane Alem; dan jika bala tentara Muslim telah salah sangka
== Gereja-gereja ==
Baris 103:
** [[Biete Meskel]] (Rumah Salib)
** [[Biete Denagel]] (Rumah Para Perawan)
* Kelompok Barat:
** [[Biete Giyorgis]] (Gereja Santo Georgius), diduga adalah gereja yang paling halus pengerjaannya dan yang paling terawat di antara semuanya.
* Kelompok Timur:
** [[Bet Amanuel|Biete Amanuel]] (Rumah Imanuel), kemungkinan besar bekas kapel kerajaan.
Baris 113 ⟶ 111:
** [[Biete Gabriel-Rufael]] (Rumah Gabriel dan Rafael) kemungkinan besar bekas istana kerajaan, terhubung dengan sebuah [[Kedai roti|tempat pembuatan roti]] suci.
** [[Biete Lehem]] (Betlehem, [[bahasa Ibrani]]: בֵּית לֶחֶם, Rumah Roti).<ref>[[Betlehem]]</ref>
* Jauh dari lokasi itu terletak [[biara]] Asyetan Maryam dan [[Gereja Yemrehana Kristos]], (kemungkinan besar dari abad ke-11, dibangun dalam gaya Aksum, tetapi di dalam sebuah [[gua]]).
|