Unjuk rasa Bolivia 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanafi455 (bicara | kontrib)
membuat artikel: 'Krisis pasca-pemilu Bolivia 2019'
 
Hanafi455 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 54:
}}
 
Sejak tanggal 21 Oktober 2019, aksi unjuk rasa dan kerusuhan telah terjadi di [[Bolivia]] sebagai tanggapan terhadap klaim Kecurangan pemilu dalam [[Pemilihan umum Bolivia 2019| Pemilihan umum 2019]]. Klaim kecurangan itu dipicu oleh penghentian secara mendadak penghitungan suara pemilu putaran pertama, di mana petahana [[Evo Morales]] sebelumnya memimpin dengan margin dibawah 10%. Margin yang cukup besar (10%) diperlukan untuk menang sebagai presiden terpilih, dan hasil selanjutnya dari hitungan resmi, dimenangkan oleh Morales dengan selisih suara lebih dari 10 persen.<ref>{{Cite web|titleurl=https://kabar24.bisnis.com/read/20191025/19/1163162/presiden-evo-morales-klaim-pemenang-pemilu-bolivia|urltitle=Presiden Evo Morales Klaim Pemenang Pemilu Bolivia|publisher=Bisnis Indonesia|language=id|date=25 Oktober 2019|accessdate=11 November 2019}}</ref>
 
Para pengamat internasional menyatakan keprihatinannya atas dihentikannya perhitungan suara selama satu hari yang diikuti oleh lonjakan suara Morales ketika penghitungan suara dilanjutkan. Morales membantah tuduhan itu dan mengundang pemerintah asing untuk mengaudit proses pemilihan, berjanji untuk mengadakan putaran kedua jika ditemukan kecurangan. Pihak oposisi [[Carlos Mesa]], menyerukan unjuk rasa untuk berlanjut hingga putaran kedua diadakan, menyatakan bahwa ia akan mengajukan bukti bahwa kecurangan terjadi. Ketika banyak demonstrasi berjalan damai, kerusuhan telah meletus, sebagian besar terjadi pada malam hari.