Unjuk rasa Bolivia 2019: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
tambah informasi |
||
Baris 59:
Polisi dan tentara menuntut pengunduran diri Evo Morales pada 10 November, yang ia lakukan tak lama kemudian. Hal ini disebut [[Kudeta]] oleh para pendukung pemerintah.<ref>{{Cite web|url=https://www.nytimes.com/2019/11/10/world/americas/bolivia-election-evo-morales.html|title=Military Calls on President to Step Down After Election Dispute in Bolivia|first1=Anatoly|last1=Kurmanaev|first2=Mónica|last2=Machicao|first3=Ernesto|last3=Londoño|date=10 November 2019|via=NYTimes.com}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.theguardian.com/world/2019/nov/10/bolivian-president-evo-morales-resigns-after-election-result-dispute|title=Bolivian president Evo Morales resigns after election result dispute|first=Dan|last=Collyns|date=10 November 2019}}</ref>
==Latar Belakang==
===Terpilih kembali===
Pasal 168 [[Konstitusi Bolivia|Konstitusi 2009 ]] memungkinkan Presiden dan Wakil Presiden untuk terpilih kembali hanya sekali, membatasi masa jabatan maksimal dua kali. Partai yang berkuasa, [[Gerakan untuk Sosialisme (Bolivia)|Gerakan untuk Sosialisme]] (MAS) mensponsori upaya untuk mengubah pasal ini. Upaya tersebut disahkan pada sesi bersama rapat [[Majelis Legislatif Plurinasional]] pada tanggal 26 September 2015, dengan suara 112 yang mendukung berbanding 41 anggota yang menentang.<ref name="ALP26Sep15">{{cite web|url=http://www.vicepresidencia.gob.bo/La-ALP-sanciono-la-Ley-de-Reforma-parcial-de-la-CPE|title=La ALP sancionó la Ley de Reforma parcial de la CPE|trans-title=The ALP sanctioned the Law of Partial Reform of the CPE|publisher=Vice Presidency of Bolivia|language=es|archive-url=https://web.archive.org/web/20151226052237/http://www.vicepresidencia.gob.bo/La-ALP-sanciono-la-Ley-de-Reforma-parcial-de-la-CPE |archive-date=2015-12-26 }}</ref><ref name=Reuters>{{cite web|url=https://www.reuters.com/article/2015/09/26/us-bolivia-presidency-idUSKCN0RQ0SL20150926|title=Bolivia passes law to allow Morales to run for fourth term|agency=Reuters|date=25 September 2015}}</ref> UU 757, yang menyelenggarakan referendum pada Februari 2016, mendapat dukungan 113 suara berbanding 43 suara menentang dan berlaku pada 5 November 2015.<ref name="LaRazon6Nov15" />
Referendum diadakan pada 21 Februari 2016 dan amandemen yang diusulkan ditolak oleh 51,3% berbanding 48,7% yang setuju. Jika kelompok "ya" yang lebih banyak akan memungkinkan Presiden [[Evo Morales]] dan Wakil Presiden [[Álvaro García Linera]] mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya pada tahun 2019. Morales telah terpilih tiga kali. Pertama kali, pada tahun 2006, tidak dihitung, seperti sebelum batas dua kali masa jabatan diperkenalkan di UUD Bolivia 2009.<ref name="LaRazon6Nov15">{{cite web|url=http://la-razon.com/nacional/Referendum_constitucional-consulta-habilitar-Evo-marcha-MAS-juega_0_2376362395.html|title=Consulta para habilitar a Evo está en marcha; El MAS ‘se juega la vida|trans-title=Query to enable Evo is underway; The MAS's 'life is at stake'|newspaper=La Razón|language=es|date=6 November 2015}}</ref>
Terlepas dari hasil referendum tersebut, [[Mahkamah Agung Bolivia|Mahkamah Agung]] merujuk pada Pasal 23 dari [[Konvensi Amerika tentang Hak Asasi Manusia]] memutuskan pada bulan Desember 2017 bahwa semua pejabat publik tidak akan memiliki batasan masa jabatan sekalipun apa yang telah ditetapkan dalam konstitusi, sehingga memungkinkan Morales untuk menjalani masa jabatan keempat.<ref>{{cite news|last1=Blair|first1=Laurence|title=Evo for ever? Bolivia scraps term limits as critics blast 'coup' to keep Morales in power|url=https://www.theguardian.com/world/2017/dec/03/evo-morales-bolivia-president-election-limits|accessdate=1 Januari 2018|work=[[The Guardian]]|date=3 Desember 2017|quote=This week, the country’s highest court overruled the constitution, scrapping term limits altogether for every office. Morales can now run for a fourth term in 2019 – and for every election thereafter. ... the referendum results – which the government claims were invalid due to an opposition smear campaign directed by Washington ...}}</ref>
=== Pemilihan umum 2019 ===
Pada 20 Oktober 2019, putaran pertama pemungutan suara untuk semua posisi pemerintahan diadakan. [[Majelis Pemilihan Umum Bolivia|Majelis Pemilihan Agung]] merilis dua set penghitungan tak lama setelah pemungutan suara ditutup. Pertama adalah ''exit poll'' yang memverifikasi 95,6% suara yang menunjukkan petahana [[Evo Morales]] memiliki 9,33% lebih besar dari pihak oposisi, [[Carlos Mesa]]. Selisih suara kurang dari 10% mengindikasikan bahwa pemungutan suara harus dilanjutkan ke putaran kedua. Hitungan lengkap kemudian muncul sebagai hasil sementara di situs web secara real-timme. Pada angka surat suara yang masuk mencapai 83,8%, situs web menunjukkan Morales unggul pada 45,3% dan Mesa pada 38,2%; Hal ini juga mencerminkan keunggulan kurang dari 10%. Namun, tidak ada pembaruan lebih lanjut untuk hasil awal yang dilakukan setelah pukul 19:40 waktu setempat. Otoritas pemilihan Bolivia menjelaskan bahwa hasil pada penghitungan sementara dihentikan karena hasil resmi mulai dirilis; namun demikian, tidak ada hasil resmi yang diterbitkan dini hari.<ref>{{Cite news|url=https://www.bbc.com/news/world-latin-america-50119655|title=Bolivia elections: Concern as results transmission pauses|date=21 Oktober 2019|publisher=BBC News|access-date=23 Oktober 2019|language=en-GB}}</ref>
Pada pukul 21.25 malam waktu setempat, ketika penghitungan suara masih berlangsung, Presiden Morales menyatakan dirinya pemenang pemilu, dengan menyatakan bahwa sementara dia akan menunggu hasil perhitungan akhir. Suara yang lebih besar dari daerah pedesaan akan menjamin kemenangannya; tetapi dia tidak menyebutkan kemungkinan lanjut di putaran kedua.<ref>{{cite web|title=Evo Morales: "Ganamos una vez más, vamos a esperar al último escrutinio y confiamos en el voto del campo"|trans-title=Evo Morales: "We won once again, we are going to wait for the last scrutiny and trust the vote of the countryside"|url=https://www.infobae.com/america/america-latina/2019/10/21/evo-morales-ganamos-una-vez-mas-vamos-a-esperar-al-ultimo-escrutinio-y-confiamos-en-el-voto-del-campo/|website=Infobae|language=es|date=20 Oktober 2019|accessdate=22 Oktober 2019}}</ref><ref>{{cite web|title=Evo Morales: "Nuevamente somos mayoría absoluta"|trans-title=Evo Morales: "Again we are an absolute majority"|url=https://www.unitel.tv/noticias/evo-morales-nuevamente-somos-mayoria-absoluta/|publisher=UNITEL|language=es|date=20 Oktober 2019|accessdate=22 Oktober 2019}}</ref>
Sebagian besar suara yang tersisa, dari daerah pedesaan yang terpencil, diduga cenderung mendukung Morales, meskipun [[Organisasi Negara-negara Amerika]] (OAS) merekomendasikan putara kedua diadakan bahkan jika kepemimpinan Morales melebihi 10%.<ref>{{cite web|title=Evo Morales alleges coup attempt as Bolivia opposition claims 'giant fraud'|work=[[The Guardian]]|url=https://www.theguardian.com/world/2019/oct/23/bolivia-evo-morales-coup-accusation-opposition-foreign-powers|date=23 Oktober 2019|accessdate=27 Oktober 2019|quotation=With most outstanding votes from remote rural areas expected to go in his favour, Morales repeated his declaration of a first-round victory, which he had made prematurely on Sunday night.}}</ref>
Pada tanggal 21 Oktober 2019, sebuah konferensi pers dari [[Organisasi Pemilu Plurinasional]] diadakan, yang mempublikasikan data penghitungan cepat dari sistem '' Transmisión de Resultados Electorales Preliminares '' (TREP, "Transmisi Hasil Pemilihan Umum Awal"), diterbitkan pada 19:30 waktu setempat, hampir sehari setelah hasil awalnya ditangguhkan,<ref>{{cite web|title=Conteo del TREP desatan protestas y convulsión en el pais|url=https://www.reduno.com.bo/nota/conteo-del-trep-desatan-protestas-y-convulsion-en-el-pais-2019102244723|work=Red Uno de Bolivia|language=es|date=22 Oktober 2019|accessdate=22 Oktober 2019}}</ref> menunjukkan dengan suara yang masuk mencapai 95,30%, Morales memperoleh 46,86% suara dibandingkan 36,72% dari Carlos Mesa, melampaui batas minimal 10% yang diperlukan untuk menghindari putaran kedua.
Pada tanggal 6 November, pihak oposisi Bolivia menerbitkan laporan sebanyak 190 halaman yang berisi tuduhan kecurangan, termasuk penyimpangan seperti penambahan tindakan petugas pemilihan, penyimpangan data dan tindak kecurangan di mana partai yang berkuasa memperoleh lebih banyak suara daripada pemilih terdaftar, dan mengirimkannya ke organisasi internasional seperti [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]].<ref>{{cite news|title=Oposición presenta pruebas de sus acusaciones de fraude electoral en Bolivia|url=https://www.lavanguardia.com/internacional/20191107/471437362742/oposicion-presenta-pruebas-de-sus-acusaciones-de-fraude-electoral-en-bolivia.html|agency=La Vanguardia|date=7 November 2019|language=Spanyol}}</ref>
== Referensi ==
|