Perubahan iklim dan spesies invasif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
== Dampak Perubahan Iklim Terhadap Spesies Invasif ==
Perubahan iklim antropogenik atau sering juga disebut sebagai [[pemanasan global]] merupakan perubahan kondisi klimatik yang disebabkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer global.<ref>{{Cite web|url=https://unfccc.int/resource/ccsites/zimbab/conven/text/art01.htm|title=United Nations Framework Convention on Climate Change|website=unfccc.int|access-date=2019-11-14}}</ref> Salah satu
Spesies invasif merupakan organisme pendatang (''non-native species'') yang tidak berasal dari suatu lokasi spesifik dan memiliki kecenderungan untuk berkembang biak dan menyebar luas di lokasi tersebut, sehingga dapat memberikan kerusakan terhadap lingkungan, ekonomi dan kesehatan.<ref>{{Cite journal|last=Ehrenfeld|first=Joan G.|date=2010-12|title=Ecosystem Consequences of Biological Invasions|url=http://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-ecolsys-102209-144650|journal=Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics|language=en|volume=41|issue=1|pages=59–80|doi=10.1146/annurev-ecolsys-102209-144650|issn=1543-592X}}</ref> Sebagian besar spesies tersebut mencapai lokasi baru akibat aktivitas manusia, baik secara langsung ([[introduksi]]) maupun tidak langsung ([[migrasi terbantukan]]).<ref>{{Cite journal|last=Cassey|first=Phillip|last2=Blackburn|first2=Tim M.|last3=Duncan|first3=Richard P.|last4=Chown|first4=Steven L.|date=2005-6|title=Concerning invasive species: Reply to Brown and Sax|url=http://doi.wiley.com/10.1111/j.1442-9993.2005.01505.x|journal=Austral Ecology|language=en|volume=30|issue=4|pages=475–480|doi=10.1111/j.1442-9993.2005.01505.x|issn=1442-9985}}</ref> Tidak semua spesies pendatang dapat disebut invasif; suatu organisme dapat disebut invasif jika dapat beradaptasi di lokasi baru, cepat berkembangbiak, serta mengakibatkan kerusakan pada spesies-spesies asli (''native species)'' dan ekonomi di wilayah tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/invasive-species/|title=invasive species|last=Society|first=National Geographic|date=2011-03-24|website=National Geographic Society|language=en|access-date=2019-11-14}}</ref>
=== Dampak Positif Terhadap Spesies Invasif ===
==== Peningkatan Fenomena Penyebaran Bibit Spesies Pendatang ====
[[Berkas:Dreissena stankovicii2 A MRKVICKA.JPG|jmpl|[[Remis zebra]] (''Dreissena polymorpha'') salah satu jenis spesies invasif yang menyebar melalui air pemberat (''ballast water'') di dalam kapal. Ketersediaan jalur perkapalan barat-laut akibat pengaruh perubahan iklim memungkinkan penyeberan remis air tawar ini di lokasi-lokasi baru.]]
Perubahan iklim dapat mengubah pola transportasi manusia yang dapat mengakibatkan meningkatnya fenomena penyebaran bibit spesies pendatang di lokasi baru. Peningkatan ini dapat berupa akses baru terhadap kawasan yang sebelumnya tidak tersentuh, peningkatan tekanan penyebaran (''propagule pressure)'' yang mendorong terjadinya pemapanan (''establishment)'', serta peningkatan survavibilitas penyebar (''propagule)'' selama perjalanan.<ref name=":0" /> Salah satu contoh dari hal tersebut adalah pencairan es di [[Jalur Barat Laut|jalur barat laut]] akibat perubahan iklim, yang menyebabkan tersedianya jalur tersebut sebagai rute perdagangan yang lebih cepat dan efektif.<ref>{{Cite journal|date=2009-09-18|title=A strong corporate identity cuts two ways|url=http://dx.doi.org/10.1108/02580540910992989|journal=Strategic Direction|volume=25|issue=10|pages=5–8|doi=10.1108/02580540910992989|issn=0258-0543}}</ref> Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan bertahan hidup bibit organisme pendatang di [[Lambung kapal|lambung]] dan [[air pemberat]] kapal selama perjalanan.<ref>{{Cite journal|last=PYKE|first=CHRISTOPHER R.|last2=THOMAS|first2=ROXANNE|last3=PORTER|first3=READ D.|last4=HELLMANN|first4=JESSICA J.|last5=DUKES|first5=JEFFREY S.|last6=LODGE|first6=DAVID M.|last7=CHAVARRIA|first7=GABRIELA|date=2008-06|title=Current Practices and Future Opportunities for Policy on Climate Change and Invasive Species|url=http://dx.doi.org/10.1111/j.1523-1739.2008.00956.x|journal=Conservation Biology|volume=22|issue=3|pages=585–592|doi=10.1111/j.1523-1739.2008.00956.x|issn=0888-8892}}</ref>
Baris 20 ⟶ 21:
==== Eliminasi Faktor Pembatas Persebaran Spesies Invasif ====
Pada spesies pendatang dengan populasi yang telah mapan; perubahan iklim dapat
Neochetina eichhorniae
(Coleoptera: Curculionidae) at a Southeast Texas Location|url=http://dx.doi.org/10.1093/ee/20.2.652|journal=Environmental Entomology|volume=20|issue=2|pages=652–660|doi=10.1093/ee/20.2.652|issn=1938-2936}}</ref><ref name=":5">{{Cite journal|last=Owens|first=C.S.|last2=Smart|first2=R.M.|last3=Stewart|first3=R.M.|date=2004-07-01|title=Low temperature limits of giant salvinia|url=https://www.researchgate.net/publication/289170569_Low_temperature_limits_of_giant_salvinia|journal=Journal of Aquatic Plant Management|volume=42|pages=91–94}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://johnhawks.net/weblog/topics/evolution/invasive/lag-time-invasive-species-2010.html|title=Lag times of biological invasions|website=john hawks weblog|language=en-us|access-date=2019-11-14}}</ref> Contoh umum dari kasus ini adalah penyebaran 2 spesies [[ascidian]] eksotik di [[Pantai Timur Amerika Serikat|pantai timur Amerika]], ''[[Steyla clava]]'' dan ''[[Molgula manbattensis]]'' ke arah utara selama 20-50 tahun terakhir akibat perubahan suhu air laut di wilayah tersebut.<ref>{{Cite book|url=http://dx.doi.org/10.1007/978-94-011-4523-7_13|title=Invasive Species and Biodiversity Management|last=Carlton|first=James T.|date=1999|publisher=Springer Netherlands|isbn=9780792368762|location=Dordrecht|pages=195–212}}</ref>
Baris 27 ⟶ 28:
Pada beberapa kasus, perubahan iklim dapat mengurangi kemampuan bersaing spesies invasif di beberapa kawasan.<ref name=":2">{{Cite journal|last=BRADLEY|first=BETHANY A.|last2=OPPENHEIMER|first2=MICHAEL|last3=WILCOVE|first3=DAVID S.|date=2009-06|title=Climate change and plant invasions: restoration opportunities ahead?|url=http://dx.doi.org/10.1111/j.1365-2486.2008.01824.x|journal=Global Change Biology|volume=15|issue=6|pages=1511–1521|doi=10.1111/j.1365-2486.2008.01824.x|issn=1354-1013}}</ref> Perubahan kondisi klimatik yang kurang menguntunkan bagi spesies invasif dapat mengurangi populasi organisme tersebut di wilayah yang terdampak, serta membuka peluang restorasi spesies asli di kawasan tersebut.<ref name=":1" /> Sebuah model memprediksi berkurangnya resiko invasi dari tiga jenis tumbuhan eksotik di bagian barat Amerika Serikat (''[[Bromus tectorum]], [[Centaurea biebersteinii]]'' dan ''[[Euphorbia esula]]'') akibat perubahan iklim, sehingga membuka peluang bagi spesies tanaman asli untuk tumbuh lahan yang ditinggalkan. Dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui besaran peluang tersebut; dikarenakan adanya kemungkinan spesies invasif lain yang tidak terdampak negatif menguasai lahan tersebut terlebih dahulu, atau spesies asli di kawasan tersebut juga terpengaruh dampak negatif dari perubahan iklim.<ref name=":2" />
== Dampak Kombinasi Perubahan Iklim dan Spesies Invasif terhadap Ekosistem dan Manusia ==
Perubahan iklim dapat memperparah dampak invasi spesies pendatang di terhadap ekosistem dan manusia di berbagai lokasi.<ref name=":6" /> Pada banyak kasus, fenomena ini saling memperkuat satu sama lain dan meningkatkan tingkat ancaman kerusakan yang dihasilkan.
=== Ledakan Hama Serangga ===
Serangga merupakan salah satu kelompok taksa invasif paling parah di dunia. Diperkirakan kerugian yang dihasilkan oleh spesies serangga invasif mencapai US$70 milyar setiap tahun.<ref>{{Cite journal|last=Bradshaw|first=Corey J. A.|last2=Leroy|first2=Boris|last3=Bellard|first3=Céline|last4=Roiz|first4=David|last5=Albert|first5=Céline|last6=Fournier|first6=Alice|last7=Barbet-Massin|first7=Morgane|last8=Salles|first8=Jean-Michel|last9=Simard|first9=Frédéric|date=2016-10-04|title=Massive yet grossly underestimated global costs of invasive insects|url=https://www.nature.com/articles/ncomms12986|journal=Nature Communications|language=en|volume=7|issue=1|pages=1–8|doi=10.1038/ncomms12986|issn=2041-1723}}</ref> Ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam penyebaran hama serangga invasif, seluruhnya bersumber pada kenaikan suhu udara.<ref>{{Cite journal|last=Aragón|first=Pedro|last2=Lobo|first2=Jorge M.|date=2012|title=Predicted effect of climate change on the invasibility and distribution of the Western corn root-worm|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1461-9563.2011.00532.x|journal=Agricultural and Forest Entomology|language=en|volume=14|issue=1|pages=13–18|doi=10.1111/j.1461-9563.2011.00532.x|issn=1461-9563}}</ref> Perubahan suhu udara dapat mengeliminasi batas-batas persebaran hama serangga invasif di berbagai lokasi, mengurangi kompetisi dengan spesies asli, serta mengurangi tekanan predator alami spesies tersebut. Contoh nyata dari fenomena ini terjadi pada spesies cacing akar ''[[Diabrotica virgifera virgifera]]'' yang menjadi hama jagung di [[Amerika Utara]] dan [[Eropa]] serta mengakibatkan kerugian ekonomi di kedua benua tersebut. Perubahan fenologi dan pemanasan global menggeser garis batas atas persebaran spesies ini, sehingga memungkinkan organisme tersebut menyebar ke kawasan utara yang lebih dingin.<ref>{{Cite journal|last=Aragón|first=Pedro|last2=Lobo|first2=Jorge M.|date=2012|title=Predicted effect of climate change on the invasibility and distribution of the Western corn root-worm|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1461-9563.2011.00532.x|journal=Agricultural and Forest Entomology|language=en|volume=14|issue=1|pages=13–18|doi=10.1111/j.1461-9563.2011.00532.x|issn=1461-9563}}</ref>
=== Penyebaran Patogen ===
Penelitian terhadap patogen yang dipengaruhi spesies invasif dan perubahan iklim cenderung minim, namun para penliti sepakat bahwa kedua hal tersebut dapat memberikan dampak terhadap penyebaran penyakit.<ref>{{Cite journal|last=Occhipinti-Ambrogi|first=Anna|date=2007-01-01|title=Global change and marine communities: Alien species and climate change|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0025326X06005066|journal=Marine Pollution Bulletin|series=Marine Bioinvasions: A collection of reviews|volume=55|issue=7|pages=342–352|doi=10.1016/j.marpolbul.2006.11.014|issn=0025-326X}}</ref> Peningkatan kelembapan udara akibat perubahan iklim menjadi salah satu faktor penting penyebaran patogen, khususnya pada patogen tanaman. Sebagian besar penelitian yang dilakukan pada fenomena ini berfokus pada patogen yang hidup di atas tanah; namun fenomena ini juga diketahui terjadi pada patogen tanah seperti ''[[Pythium cinmomi]].''<ref>{{Cite journal|last=Van der Putten|first=Wim H.|last2=Macel|first2=Mirka|last3=Visser|first3=Marcel E.|date=2010-07-12|title=Predicting species distribution and abundance responses to climate change: why it is essential to include biotic interactions across trophic levels|url=https://royalsocietypublishing.org/doi/10.1098/rstb.2010.0037|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences|volume=365|issue=1549|pages=2025–2034|doi=10.1098/rstb.2010.0037|pmc=PMC2880132|pmid=20513711}}</ref>
== Penanganan Spesies Invasif yang Terpengaruh Perubahan Iklim ==
|