BIASA (merek): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala-pranala tambahan |
k Pranala |
||
Baris 14:
Beranjak dari pembicaraan dengan para seniman di Indonesia, Susanna Perini mendirikan BIASA ArtSpace pada tahun 2005. Berlokasi di butik BIASA+ di Seminyak<ref>{{Cite web|url=https://nowbali.co.id/biasa-transforms-seminyak-artspace-into-art-lifestyle-haven/|title=BIASA TRANSFORMS SEMINYAK ARTSPACE INTO ART & LIFESTYLE HAVEN|date=2014-01-02|website=NOW! Bali|language=en-US|access-date=2019-11-19}}</ref> dan butik BIASA di Kemang, Jakarta, BIASA ArtSpace ini memiliki program seni yang bertujuan untuk mempromosikan karya-karya seni kontemporer artis dari dalam dan luar Indonesia<ref>{{Cite web|url=https://today.line.me/id/article/6+Galeri+Seni+dan+Museum+Paling+Hits+di+Jakarta-c6988064aadc2961b3e3dc526cf03f01fb70c34e8cf8411779e4a44fcffbd9cc|title=6 Galeri Seni dan Museum Paling Hits di Jakarta|last=Liputan6.com|website=LINE TODAY|access-date=2019-11-19}}</ref>.
Pada tahun 2011, BIASA ArtSpace menerjemahkan ke Bahasa Indonesia and menerbitkan tulisan kritikus seni kontemporer Italia Achille Bonito Oliva yang berjudul "Seni Setelah Tahun Dua Ribu (Art Beyond the Year Two Thousand)."<ref>{{Cite book|url=https://openlibrary.org/books/OL25244523M/Seni_setelah_tahun_dua_ribu|title=Seni setelah tahun dua ribu =: Art beyond the year two thousand|last=Oliva|first=Achille Bonito|date=2011|publisher=Biasa ArtSpace Little Library|isbn=9789791795371|edition=New ed.|location=[Jakarta]}}</ref>
== Referensi ==
|