Ardian Syamsuddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Ardian Syamsuddin''' adalah
== Riwayat Hidup ==
Sudah menjadi gaya hidupnya, Ardian pun kemudian keluar dari Kumandhang dan pergi meninggalkan Jakarta tahun 1977. Sejak saat itu ia tidak aktif lagi menulis dalam bahasa Jawa. Berdasarkan data yang ada, karya Ardian sudah dipublikasikan yaitu Dharma Nyata, Dharma Kandha, dan Kumandhang. Selain menulis dalam bahasa Jawa , Ardian juga menulis dalam bahasa Indonesia. Bahkan, puisinya yang berjudul "Telaga" merebut juara pertama pada sayembara penulisan puisi yang diselenggarakan oleh Persada Studi Klub Yogyakarta.▼
▲Sejak saat itu, Ardian memutuskan untuk berpindah ke Sala. Di kota itu ia semakin aktif menulis dalam [[bahasa Jawa]]. Pada tahun 1973, ia meraih juara kedua pada lomba yang sama lewat karyanya yang berjudul ''Wengi Pukasan.'' Namun sayang, Ardian tidak betah tinggal di Sala. Kemudian, ia pindah ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Di sana ia membantu Susilomurti untuk mengelola koran berbahasa Jawa Kumandhang sebagai redaktur sekaligus penulis ''crita cekak'' dan ''guritan.''
Pengarang yang seangkatan dengan N.Sakdani, Trim Sutedjo, dan Esmiet ini termasuk seorang aktivis [[sastra Jawa]]. Ia tercatat sebagai anggota di berbagai kelompok sastra Jawa, seperti misalnya Sanggar Triwida, Pamarsudi Sastra Jawa Bojonegoro (PSJB), Sanggar Pari Kuning ([[Banyuwangi]]). Ia tidak segan untuk mendatangi kegiatan satra Jawa yang diseleggarakan di [[Kabupaten Jepara|Jepara]], Yogyakarta, [[Kota Kudus, Kudus|Kudus]], dsb.▼
▲Sudah menjadi gaya hidupnya, Ardian pun kemudian keluar dari Kumandhang dan pergi meninggalkan Jakarta tahun 1977. Sejak saat itu ia tidak aktif lagi menulis dalam bahasa Jawa. Berdasarkan data yang ada, karya Ardian sudah dipublikasikan yaitu Dharma Nyata, Dharma Kandha dan Kumandhang. Selain menulis dalam bahasa Jawa , Ardian juga menulis dalam bahasa Indonesia. Bahkan, puisinya yang berjudul "Telaga" merebut juara pertama pada sayembara penulisan puisi yang diselenggarakan oleh Persada Studi Klub Yogyakarta.
▲Pengarang yang seangkatan dengan N.Sakdani, Trim Sutedjo, dan Esmiet ini termasuk seorang aktivis [[sastra Jawa]]. Ia tercatat sebagai anggota di berbagai kelompok sastra Jawa, seperti misalnya Sanggar Triwida, Pamarsudi Sastra Jawa Bojonegoro (PSJB), Sanggar Pari Kuning ([[Banyuwangi]]). Ia tidak segan untuk mendatangi kegiatan satra Jawa yang diseleggarakan di Jepara, Yogyakarta, Kudus, dsb.
<br />
Baris 17 ⟶ 15:
* Wengi Pungkasan
* Telaga
== Penghargaan ==
Ardian Syamsuddin pertama kali mendapat penghargaan saat ia memenangi Sayembara Mengarang ''Crita Cekak'' dan ''Geguritan'' pada tahun 1972 dan meraih juara pertama dengan karyanya yang berjudul "Nresnani Andheng- Andheng. Kemudian, ia
<br />
|