Sektor tersier: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penggunaan kata lebih cocok
Aprilia Damai (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel dan referensi
Baris 7:
Satu contoh baik dari hal ini ialah [[industri perbankan]] yang telah mengalami perubahan besar beberapa tahun belakangan ini. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, bank dengan cepat mengurangi jumlah staf yang dibutuhkan. Banyak komunitas bank dan bangnuan telah bergabung untuk membentuk bisnis yang lebih "ramping" yang mampu menghasilkan lebih banyak keuntungan dari basis pengguna luas. Kunci proses ini adalah memperoleh informasi mengenai pengguna jasa dan memberikan mereka produk-produk baru.
 
== Manfaat ==
{{ekonomi-stub}}
 
=== Pembangunan ekonomi berbasis agribisnis ===
Pengelolaan sektor tersier secara tepat bersama dengan sektor primer dan sektor sekunder dapat menghasilkan sistem perekonomian yang mengarah pada pembangunan ekonomi. Sektor tersier yang berdaya saing dan memiliki kemampuan produksi yang tinggi dapat dikelola melalui agribisnis. Pembangunan ekonomi bersifat saling berhubungan satu sama lain di antara wilayah-wilayah dalam suatu negara.<ref>{{Cite book|last=Sinaga|first=Obsatar|date=2010|url=http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/liberalisasi_perdagangan_agro_o.pdf|title=Liberalisasi Perdagangan Agro: Kesiapan Jawa Barat dalam Implementasi AFTA|location=Bandung|publisher=Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Bandung|isbn=978-602-9015-01-0|editor-last=Tim Editor M63 Foundation|pages=72|url-status=live}}</ref>
 
== Fenomena ==
 
=== Transformasi struktural ===
Sektor tersier umumnya mulai menggantikan peran sektor primer pada masa peralihan sistem perekonomian dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern. Peralihan ini deikenal sebagai [[fenomena]] transformasi struktural. Kegiatan ekonomi beralih dari sektor primer menuju ke sektor sekunder hingga ke [[sektor tersier]]. Pengurangan peran ditandai dengan beralihnya [[tenaga kerja]]<nowiki/>dan investasi dari sektor primer menuju ke sektor sekunder atau tersier. Pengurangan peran pada sektor primer merupakan salah satu metode pencapaian [[pertumbuhan ekonomi]] yang disertai dengan transformasi struktural. Tenaga kerja dialihkan dari sektor dengan [[produktivitas]] rendah ke sektor dengan produktivitas tinggi.<ref>{{Cite book|last=Daryanto, A., dkk.|date=2015|url=https://media.neliti.com/media/publications/48499-ID-transformasi-struktural-usahatani-dan-petani-indonesia.pdf|title=Analisis Tematik ST2013 Subsektor: Transformasi Struktural Usahatani dan Petani Indonesia|location=Jakarta|publisher=Badan Pusat Statistik|isbn=978-979-064-870-8|editor-last=Yuwono|editor-first=Margo|pages=3|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Sektor ekonomi|Tersier]]
[[Kategori:Industri]]