Paradoks Jevons: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 8:
[[Berkas:PSM V11 D660 William Stanley Jevons.jpg|right|thumb|upright=1|alt=Engraving of William Stanley Jevons|[[William Stanley Jevons]], yang namanya diambil untuk nama paradoks Jevons]]
Paradoks Jevons pertama kali dijelaskan oleh ekonom Inggris [[William Stanley Jevons]] dalam bukunya yang diterbitkan tahun 1865, ''[[The Coal Question]]''. Jevons mengamati bahwa setelah [[James Watt]] memperkenalkan [[mesin uap Watt]], yang sangat meningkatkan efisiensi mesin uap berbahan bakar batu bara dari desain [[Thomas Newcomen]] sebelumnya, konsumsi batu bara Inggris malah melonjak. Berkat inovasi Watt tersebut, batu bara menjadi suatu sumber daya yang lebih hemat biaya, yang mengarah pada peningkatan penggunaan mesin uap dalam berbagai industri, yang pada gilirannya meningkatkan total konsumsi batu bara, bahkan ketika jumlah batu bara yang dibutuhkan untuk pemakaian tertentu turun. Jevons berpendapat bahwa peningkatan efisiensi bahan bakar cenderung meningkatkan (daripada mengurangi) penggunaan bahan bakar, dengan menulis: "Ini adalah kebingungan gagasan untuk menganggap bahwa penggunaan bahan bakar secara ekonomis setara dengan pengurangan konsumsi. Sangat kontras dengan kenyataan yang sebenarnya...tidak seorang pun harus mengira bahwa dengan demikian batu bara yang dihemat itu terselamatkan dari penggunaan — batu bara itu hanya diselamatkan dari satu penggunaan untuk digunakan di tempat lainnya.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=r3ZjDgAAQBAJ&pg=PT31#v=onepage&q&f=false|title=Green Growth: Ideology, Political Economy and the Alternatives|author=Gareth Dale, Manu V. Mathai, Jose A. Puppim de Oliveira|publisher=Zed Books Ltd|date=2016|page=31|accessdate=20 Desember 2019}}</ref>
 
Banyak orang di [[Britania Raya]] pada saat itu khawatir bahwa cadangan batu bara berkurang dengan cepat, tetapi beberapa kalangan berpendapat bahwa peningkatan teknologi akan mengurangi konsumsi batu bara. Jevons berpendapat bahwa pandangan ini tidak benar, karena peningkatan efisiensi lebih lanjut akan cenderung meningkatkan penggunaan batu bara, karena mesin uap Watt yang disempurnakan telah memicu lebih banyak permintaan untuk sumber daya tersebut.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=queIDwAAQBAJ&pg=PA151&lpg=PA151#v=onepage&q&f=false|title=Governing Technology in the Quest for Sustainability on Earth|author=Dain Bolwell|publisher=Routledge|ISBN=978-1-138-36773-9|page=151-152|date=2019|accessdate=20 Desember 2019}}</ref>
 
William Stanley Jevons, yang juga merupakan seorang penulis dasar dalam [[ekonomi ekologis]], dalam ''The Coal Question'' telah mengidentifikasikan sebuah paradoks, yang mungkin merupakan paradoks yang paling dikenal luas dalam ekonomi ekologis, yang kemudian dikenal dengan nama paradoks Jevons.<ref>{{cite journal|journal=Human Ecology Review|title=Ecological Paradoxes: William Stanley Jevons and the Paperless Office|url=https://www.humanecologyreview.org/pastissues/her132/york.pdf|author=Richard York|volume=13 No.2|page=143|date=2006|accessdate=20 Desember 2019}}</ref>