Kesambi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
|title=Arti kata kosambi pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan
|accessdate=2019-10-30
}}</ref>}} adalah nama sejenis pohon daerah kering, kerabatanggota [[rambutanfamilia|suku]] dari [[familia|sukuSapindaceae]] Sapindaceae. Beberapa nama daerahnya, di antaranya ''kasambi''/''kosambi'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''kesambi, kusambi, sambi'', ''kecacil'' ([[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Bali|Bal.]]); ''kasambhi'' ([[bahasa Madura|Md.]]); ''kusambi, usapi'' ([[Timor|Tim.]]); ''kasembi, kahembi'' ([[Sumba]]); ''kehabe'' ([[Sawu]]); ''kabahi'' ([[Solor]]); ''kalabai'' ([[Alor]]); ''kule, ule'' ([[Rote]]); ''bado'' ([[bahasa Makassar|Mak.]]); ''ading'' ([[bahasa Bugis|Bug.]])<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K. 1987.}} ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''3''':1252-1260 Terj. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta</ref>.
 
Nama-nama itu mirip dengan sebutannya di [[India]], tanah asal tumbuhan ini, misalnya: ''kosam, kosumb, kusum, kussam, rusam, puvam''<ref>EcoCrop: [http://ecocrop.fao.org/ecocrop/srv/en/cropView?id=9621 ''Schleichera oleosa'']</ref>. Pohon ini dinamakan ''Cussambium'' (Coessambi-Boom) oleh [[Georg Eberhard Rumpf]], ilmuwan Jerman-Belanda yang tinggal 45 tahun di Ambon.<ref>Georg Eberhard Rumphius. ''Herbarium Amboinense''. De Coessambi-Boom. Liber I, Cap. 47, 1741</ref>. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''gum-lac tree, Indian lac tree, Malay lac tree, Macassar oil tree, Ceylon oak,'' dan lain-lain. Nama-nama itu merujuk pada hasil-hasil yang diperoleh dari pohon ini, seperti [[lak]] dan minyak Makassar.
Baris 25:
== Pemerian botanis ==
[[Berkas:Schleic oleos 081205-4293 stgd.JPG|jmpl|kiri|200px|Perawakan]]
[[Pohon]] berumah dua (dioesis''dioecious''), kekar, sering bengkok, tinggi mencapai 40 [[meter|m]] dan gemang batang sampai 2 m, meskipun kebanyakan kecil dari itu. Berbanir kecil, pepagan berwarna abu-abu.<ref name="prosea">{{aut|Iwasa, S., 1997.}} [http://www.proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=3040 ''Schleichera oleosa'' (Lour.) Oken]. [Internet] Record from Proseabase. I. Faridah Hanum & L.J.G. van der Maesen (Editors).
[http://www.proseanet.org PROSEA] (Plant Resources of South-East Asia) Foundation, Bogor, Indonesia. Diakses pada 11-Apr-2010.</ref>
 
Baris 46:
Daun-daun, pucuk rerantingan, dan limbah biji (bungkil) sisa pengempaan dijadikan pakan [[ternak]]. Sementara itu dalam industri [[kehutanan]], pohon kesambi merupakan salah satu pohon inang terpenting bagi [[kutu lak]] (''Laccifer lacca''). Lak dan syelak (''shellac''), resin lengket yang digunakan sebagai bahan pewarna, pengilat makanan, dan [[pernis]], terutama dihasilkan oleh [[India]].<ref name="prosea"/> Di Indonesia, lak diproduksi oleh [[Perhutani]] di [[Probolinggo]].
 
== Potensi Pengembanganpengembangan di Indonesia ==
Berbicara mengenai potensi pengembangan produk -produk berbahan baku biji kesambi di Indonesia, tumbuhan ini memiliki karakteristik mudah beradaptasi sehingga mengandung manfaat serbaguna serta berniali ekonomis dan sangat potensial untuk dikembangkan.Salah satupotensi dari tumbuhanini yakni adalah pemanfaatan daging bijikesambi yang dapat dijadikan bahan baku dalam pembuatan biodiesel. Di Indoneisa, kesambi dapat tumbuh dengan baik di pulai Jawa, Bali, NTT, Sulawesi dan kepulauan Maluku. Oleh karena itu, potensi ini menyebabkan biji kesambi dapat digunakan sebagai komoditas yang bernilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan di Indonesia.
 
== Analisis Metabolomikmetabolomik ==
Kualtias produk olahan biji kesambi seperti minyak biodiesel juga memiliki dependensi terkaitketerkaitan dengan profil metabolit yang dihasilkan. Sejauh ini, belum ada penelitian terkait metabolomic yang dilakukan untuk objek studi kesambi. Namun, beberapaBeberapa studi telah dilakukan terhadap biji minyak untuk dapat melakukan optimasi peningkatan kualitas terkait dengan profil metabolit. Kualitas minyak yang baik memiliki beberapa parameter tertentu seperti [[Kekentalan|viskositas]], daya bakar, warna, dan sebagainya. Produksi minyak dari biji tersebut bergantung kepada produk-produk metabolisme yang dapat berinteferensi padadengan produk akhir. Untuk itu, perlu dilakukan analisis metabolic untuk mengetahui metabolit yang berperan dalam fenomena interferensi tersebut dan meningkatkan metabolit-metabolit yang diiginkan seperti trigliserida, asam lemak dan sebagainya<ref>{{Cite journal|last=Abdullah|first=Hesham M.|last2=Chhikara|first2=Sudesh|last3=Akbari|first3=Parisa|last4=Schnell|first4=Danny J.|last5=Pareek|first5=Ashwani|last6=Dhankher|first6=Om Parkash|date=2018-12-19|title=Comparative transcriptome and metabolome analysis suggests bottlenecks that limit seed and oil yields in transgenic Camelina sativa expressing diacylglycerol acyltransferase 1 and glycerol-3-phosphate dehydrogenase|url=https://doi.org/10.1186/s13068-018-1326-2|journal=Biotechnology for Biofuels|volume=11|issue=1|pages=335|doi=10.1186/s13068-018-1326-2|issn=1754-6834|pmc=PMC6299664|pmid=30574188}}</ref>
 
== Galeri ==