Taman Sari Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fanifajria (bicara | kontrib)
Ninonurmadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
[[Berkas:Jogjakarta, January 2007.jpg|jmpl|Taman Sari pada 2007.]]
[[Berkas:Tamansari.jpg|jmpl|Puing Masjid Sumur Gumuling]]
'''Taman Sari Yogyakarta''' atau '''Taman Sari Keraton Yogyakarta''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦠꦩꦤ꧀ꦱꦫꦶꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦡ}}, ''Tamansari Ngayogyakarta'') adalah situs bekas taman atau kebun istana [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]], yang dapat dibandingkan dengan [[Kebun Raya Bogor]] sebagai kebun [[Istana Bogor]]. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "''The Fragrant Garden''" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan& lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara [[1765]]-[[1812]] ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
 
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan [[Paku Buwono II]] sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke [[Imogiri]]. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah '''Tumenggung Mangundipuro'''. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati [[Madiun]], '''Tumenggung Prawirosentiko''', beserta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh '''Pangeran Notokusumo''', setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang [[Portugis]] yang lebih dikenal dengan '''Demang Tegis'''.