Transmisi otomatis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Huda Mahardhika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 54:
Pada saat putaran mesin naik hingga kecepatan menengah, gaya centrifugal yang diterima roller pemberat pada drive pulley cukup besar, sehingga roller terlempar keluar, menekan puli geser pada bagian drive pulley untuk bergerak kearah menyempit dan mendorong sabuk kebagian diameter drive pulley yang lebih besar. Panjang sabuk tetap sehingga sabuk pada bagian driven pulley ke posisi yang lebih lebar (diameter mengecil). Keadaan ini membuat rasio transmisi mengecil sehingga laju kecepatan sepeda motor bertambah.
;Saat Putaran Mesin Kecepatan Tinggi
 
Jika mesin mencapai putaran tinggi, maka gaya centrifugal yang diterima roller pemberat pada drive pulley semangkin kuat sehingga roller terlempar kesisi terluar, semangkinsemakin kuat menekan puli geser pada bagian drive pulley untuk bergerak kearah menyempit dan mendorong sabuk ke bagian diameter drive pulley yang paling besar. Tarikan sabuk pada bagian driven pulley akan semangkinsemakin besar, menekan pegas driven pulley untuk menggeser drive pulley ke posisi yang paling lebar (diameter terkecil). Keadaan ini membuat rasio transmisi semangkinsemakin kecil sehingga laju kecepatan sepeda motor semangkinsemakin tinggi.
;Saat Sepeda Motor Membawa Beban Berat, Berakselerasi atau Jalanan Menanjak
Pada saat sepeda motor membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat atau saat berjalan menanjak, dibutuhkan torsi yang besar agar sepeda motor dapat terus melaju. Kondisi yang sering ditemui pada keadaan ini adalah sepeda motor sedang melaju dengan kecepatan rendah, padahal saat ini dibutuhkan torsi yang besar. Biasanya pengendara akan berusaha meningkatkan torsi yang dihasilkan mesin dengan cara membuka katup lebar-lebar agar putaran mesin naik dan menghasilkan torsi yang besar. Pada CVT yang bekerja secara otomatis berdasarkan penngaturan putaran mesin, hal ini akan menjadi kendala. Secara normal, saat putaran mesin dinaikkan, maka rasio transmisi akan menurun sehingga hal ini justru akan merepotkan karena torsi yang dihasilkan justru berkurang. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan tersebut, CVT dilengkapi dengan suatu perangkat yang disebut sebagai kickdown mechanisme. Konstruksi dari kickdown mechanism terletak pada bagian driven pulley, terdiri atas alur yang dibuat pada pulli geser dan nok / torque cam yang ditanamkan pada puli tetap.
 
Pada saat sepeda motor membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat atau saat berjalan menanjak, dibutuhkan torsi yang besar agar sepeda motor dapat terus melaju. Kondisi yang sering ditemui pada keadaan ini adalah sepeda motor sedang melaju dengan kecepatan rendah, padahal saat ini dibutuhkan torsi yang besar. Biasanya pengendara akan berusaha meningkatkan torsi yang dihasilkan mesin dengan cara membuka katup lebar-lebar agar putaran mesin naik dan menghasilkan torsi yang besar. Pada CVT yang bekerja secara otomatis berdasarkan penngaturan putaran mesin, hal ini akan menjadi kendala. Secara normal, saat putaran mesin dinaikkan, maka rasio transmisi akan menurun sehingga hal ini justru akan merepotkan karena torsi yang dihasilkan justru berkurang. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan tersebut, CVT dilengkapi dengan suatu perangkat yang disebut sebagai kickdown mechanismemechanism. Konstruksi dari kickdown mechanism terletak pada bagian driven pulley, terdiri atas alur yang dibuat pada pulli geser dan nok / torque cam yang ditanamkan pada puli tetap.
Pada saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar (diakibatkan karena sepeda motor sedang membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat, atau saat menempuh jalan mendaki) akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven pulley. Hal ini terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan. Alur pada puli geser tersebut memaksa puli bergeser kearah penyempitan driven pulley. Dengan demikian diameter driven pulley akan tetap membesar, dan drive pulley akan tetap pada diameter kecil meskipun gaya ccentrifugal yang diterima roller pemberat sangat tinggi pada putaran mesin dinaikkan. Dengan demikian pada kondisi posisi CVT akan dipaksa pada rasio terbesar, agar memperoleh perbandingan putaran yang ringan dan torsi yang besar.
 
Pada saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar (diakibatkan karena sepeda motor sedang membawa beban berat, berakselerasi dengan cepat, atau saat menempuh jalan mendaki) akan terjadi tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven pulley. Hal ini terjadi sebagai akibat perlawanan antara tahanan jalan dan tegangan sabuk saat putaran mesin dinaikkan. Alur pada puli geser tersebut memaksa puli bergeser kearah penyempitan driven pulley. Dengan demikian diameter driven pulley akan tetap membesar, dan drive pulley akan tetap pada diameter kecil meskipun gaya ccentrifugalcentrifugal yang diterima roller pemberat sangat tinggi pada putaran mesin dinaikkan. Dengan demikian pada kondisi posisi CVT akan dipaksa pada rasio terbesar, agar memperoleh perbandingan putaran yang ringan dan torsi yang besar.
 
== Kelebihan dan kekurangan ==