Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 308:
Novel misteri seru terbitan tahun 2003 yang laris manis, ''[[The Da Vinci Code]]'', karangan [[Dan Brown]], memopulerkan sejumlah anggapan keliru tentang Maria Magdalena,{{sfn|Ehrman|2004|pages=xii–xvii}}{{sfn|Casey|2010|pages=25–26, 544–545}} antara lain anggapan bahwa ia adalah warga [[suku Benyamin]], ia adalah istri Yesus, ia sedang mengandung ketika Yesus disalibkan, dan bahwa ia melahirkan anak Yesus, cikal bakal dari [[keturunan Yesus|nasab Yesus]] yang konon masih beranak pinak sampai sekarang.{{sfn|Ehrman|2004|pages=xii–xv}} Sama sekali tidak ada bukti sejarah, baik dari injil-injil kanonik maupun dari injil-injil apokrif, karya-karya tulis Kristen terdahulu, atau pun sumber-sumber kuno lain yang mendukung anggapan-anggapan tersebut.{{sfn|Ehrman|2004|pages=xii–xv}}{{sfn|Casey|2010|pages=25–26}} ''The Da Vinci Code'' juga menyatakan bahwa sosok "sang murid terkasih" di sebelah kanan Yesus dalam lukisan ''[[Perjamuan Terakhir (Leonardo da Vinci)|Perjamuan Terakhir]]'' karya [[Leonardo da Vinci]] adalah sosok Maria Magdalena, yang disamarkan sebagai salah seorang murid laki-laki.{{sfn|King|2012|pages=183–184}} Para sejarawan seni rupa bersikukuh bahwa sosok tersebut sesungguhnya adalah sosok Rasul Yohanes, yang raut wajahnya terlihat feminin akibat kegemaran Leonardo mengaburkan batas-batas antarjenis kelamin sebagaimana tampak dalam lukisan-lukisannya yang lain, misalnya lukisan ''[[Santo Yohanes Pembaptis (Leonardo)|Santo Yohanes Pembaptis]]'' (dilukis ''ca.'' 1513–1516).{{sfn|King|2012|pages=189–191}} Selain itu, menurut Ross King, salah seorang pakar seni rupa buatan Italia, tindakan menampilkan sosok Maria Magdalena dalam lukisan ''Perjamuan Terakhir'' tentunya tidak akan dipermasalahkan orang, dan Leonardo tentunya tidak punya alasan untuk menyamarkannya sebagai salah seorang dari murid-murid yang lain,{{sfn|King|2012|pages=187–189}} karena Maria Magdalena sangat dimuliakan sebagai "rasul para rasul" dan dihormati sebagai santa pelindung oleh tarekat Dominikan, yakni tarekat yang memesan lukisan ''Perjamuan Terakhir''.{{sfn|King|2012|pages=187–189}} Bahkan sosok Maria Magdalena jauh sebelumnya sudah pernah ditampilkan dalam lukisan peristiwa perjamuan terakhir oleh [[Fra Angelico]], pelukis Renaisans Italia terdahulu.{{sfn|King|2012|pages=187–188}} [[Kritik terhadap The Da Vinci Code|Ada banyak karya tulis]] yang menanggapi ketidakakuratan sejarah dalam ''The Da Vinci Code'',{{sfn|Ehrman|2004|pages=xiii–xvi}}{{sfn|Casey|2010|page=26}} tetapi novel ini tetap saja sangat mempengaruhi cara pandang khalayak ramai terhadap Maria Magdalena.{{sfn|Ehrman|2004|page=xvi}}{{sfn|Casey|2010|pages=25–26}}
Pada tahun 2012, sejarawan agama [[Karen Leigh King|Karen L. King]] mempublikasikan [[Injil Istri Yesus]], sobekan papirus yang konon memuat kata-kata Yesus dalam [[bahasa Koptik]] yang berbunyi, "Istriku ... dia akan mampu menjadi muridku." Semua ahli, termasuk Karen L. King sendiri, berpendapat bahwa sobekan papirus ini hanyalah artefak palsu buatan Zaman Modern.{{sfn|Brown|2012}}{{sfn|Goodstein|2014}}{{sfn|Sabar|2016}} Andaikata asli, papirus ini sudah barang tentu diperkirakan berasal dari abad ke-6 dan abad ke-9 M. Kendati sobekan ini tidak memuat nama Maria Magdalena, sejumlah penulis
Bart D. Ehrman mengemukakan bahwa sumber-sumber sejarah sama sekali tidak menyajikan keterangan apa-apa mengenai [[seksualitas Yesus]],{{sfn|Ehrman|2006|page=248}} dan sama sekali tidak ada bukti yang mendukung gagasan bahwa Yesus mengawini Maria Magdalena maupun bahwa hubungan di antara keduanya adalah hubungan seksual atau hubungan asmara.{{sfn|Ehrman|2006|page=248}} Tidak satu pun injil kanonik yang menyiratkan gagasan semacam ini,{{sfn|Ehrman|2006|pages=248–249}} bahkan injil-injil gnostik yang baru muncul belakangan dan menampilkan Maria Magdalena sebagai murid terdekat Yesus pun {{sfn|Ehrman|2006|pages=248–249}} tidak menyiratkan bahwa kedekatan mereka bersifat seksual.{{sfn|Ehrman|2006|pages=248–249}} Karya tulis bertajuk ''Pertanyaan-Pertanyaan Penting Maria'' yang muncul paling belakangan dan tidak ada lagi sekarang ini, konon menggambaran Maria Magdalena bukan sebagai istri atau pasangan Yesus, melainkan sebagai orang yang mau tidak mau menyaksikan tindakan seksual Yesus.{{sfn|Ehrman|2006|page=249}} Selain itu, Bart D. Ehrman mengemukakan bahwa baik [[Eseni|kaum Eseni]], yakni sekte Yahudi pada zaman Yesus yang memiliki banyak kesamaan pandangan dengan Yesus, maupun Rasul Paulus, salah seorang pengikut Yesus yang terkemudian, sama-sama hidup membujang dan berpantang sanggama,{{sfn|Ehrman|2006|pages=249–150}} sehingga tidaklah bertentangan dengan akal sehat jika orang menyimpulkan bahwa Yesus juga melakukan hal yang sama.{{sfn|Ehrman|2006|pages=249–150}}
|