Syekh Balubuih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Syekh Balubuih menghabiskan masa kecilnya dengan belajar ilmu agama. Ia berguru kepada beberapa ulama terkemuka seperti Syekh Abdurahman Batuhampar (kakek [[Mohammad Hatta]]), Syekh Muhammad Saleh Padangkandih, dan Syekh Abdurahman Kumango. Dari guru gurunya tersebut, ia menerima bebearap ijazah, salah satunya ijazah Tarekat Samaniyah dari Syekh Abdurahman Kumango.<ref name=":0" />
 
Setelah berguru dari beberapa syekh, ia membina [[surau]] di Balubuih, tepatnya di NagariJorong Balubuih, KuranjiNagari Sungai Talang, [[Guguk, Lima Puluh Kota|Guguak]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]]. Surau ini berada di areal persawahan yang memiliki suasana yang tenang untuk belajar dan berlatih ilmu sufi. Surau ini terdiri dari bebrapa ruangan, selain kamar syekh, terdapat ruang shalat berjemaah dan tempat suluk ketika Ramadhan dan bulan Zulhijjah. <ref name=":0" />
 
Di samping surau, terdapat dua ruangan batu yang terdiri atas dua lantai, yang digunakan untuk latihan Silek Kumango. Pelajaran Silek Kumango terdiri atas beberapa bagian. Pertama, murid diajarkan melangkah (kuda-kuda). Setelah itu, diajari gerakan ''pacah anam'', yaitu enam kelompok gerakan ketika berhadapan dengan lawan.<ref name=":0" />