Suanggi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel |
update artikel |
||
Baris 1:
'''Suanggi''' atau Swangi (Suwangi) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti burung hantu, juga mengacu kepada kepercayaan lama masyarakat [[suku Aru]], ataupun roh jahat yang oleh [[suku Belu]] dipercaya selalu mengembara untuk memangsa manusia.<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Suanggi|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2020-01-02}}</ref>
Beberapa daerah di [[Indonesia Timur]] khususnya [[Papua]] menyebut Suanggi dengan sebutan berbeda-beda, seperti di [[Yapen Barat, Kepulauan Yapen|Yapen Barat]], [[Papua]], dengan sebutan ''Nyata'' dan di [[Yapen Utara, Kepulauan Yapen|Yaben Utara, Papua,]] dengan sebutan ''Hinata''. Beberapa daerah di [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kabupaten Yapen]], yakni [[Poom, Kepulauan Yapen|Poom]], Ansus, Woy, dan Marau, bahkan masih ditakuti warga untuk didatangi, karena ilmu Suanggi masih kental dimiliki oleh warga setempat.<ref name=":0" />
Suanggi juga dikenal hingga di [[Tobelo, Halmahera Utara|Kecamatan Tobelo]], [[Kabupaten Halmahera Utara|Halmahera Utara]], [[Maluku Utara]]. Di daerah ini, Suanggi dikenal memiliki wujud seorang perempuan cantik dan mengincar laki-laki hidung belang untuk berhubungan intim. Setelah itu barulah Suanggi menyerang dan memakan alat kelamin pria tersebut. Di [[Nusa Tenggara Timur]], Suanggi berwujud nenek cantik yang menyimpan sangat banyak kedengkian kepada warganya. Nenek cantik yang hidup pada tahun 1895 di sebuah kampung di Nangaroro, Kabupaten Nagekeo,<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.mollucastimes.com/2016/05/suanggi-hantu-yang-paling-ditakuti-di.html|title=Suanggi, Hantu yang Paling Ditakuti di Indonesia Timur (Mitos Urban)|website=mollucastimes|access-date=2020-01-02}}</ref> ini akhirnya ingin melampiaskan kedengkiannya terhadap seorang bapak yang pulang dari memancing dan berhasil mendapatkan banyak ikan. Kemudian sang nenek ingin agar sang bapak tersebut tidak lagi mendapatkan banyak ikan. Hingga suatu saat, sang nenek datang dan menyembah sebuah pohon besar selama 40 hari. Setelah itu, sang nenek mendengar sebuah bisikan untuk segera pulang ke rumah dan mempraktekan ilmu hitam yang diperolehnya. Namun, ketika mempraktekan ilmu hitamnya tersebut, sang nenek akhirnya tewas dan arwahnya gentayangan mencari mangsa. <ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.boombastis.com/suanggi-hantu-papua/86056|title=Suanggi, Legenda Hantu Masyarakat Papua yang Keberadaannya Pantang Dibicarakan|date=2017-01-18|website=Boombastis.com {{!}} Portal Berita Unik {{!}} Viral {{!}} Aneh Terbaru Indonesia|language=id|access-date=2020-01-02}}</ref>
== Pulau Suanggi ==
Masyarakat di [[Kabupaten Maluku Barat Daya|Maluku Barat Daya]] menyebut Pulau Maupora sebagai Pulau Suanggi atau pulau para pemuja iblis. Nama lain dari pulau kecil ini juga sering dijuluki sebagai Pulau Batu Timbul (bahasa setempat Watupalpiali) karena bentuknya yang seperti gugusan batu karang yang muncul di tengah laut. Pulau Suanggi dalam pandangan ilmu mistis, adalah sebuah istana megah yang terdiri atas tiga bagian, yakni bagian depan yang menjadi tempat persidangan kemudian bagian tengah tempat raja memimpin persidangan dan bagian belakang tempat pembantaian dan dapur tempat memasak.<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.reqnews.com/the-other-side/6189/wajib-tahu-maupora-pulau-di-maluku-yang-jadi-tempat-pertemuan-setan-sedunia|title=Wajib Tahu! Maupora, Pulau Di Maluku Yang Jadi Tempat Pertemuan Setan Sedunia - REQnews.com|last=|first=|date=2019-08-31|website=www.reqnews.com|language=id|access-date=2020-01-02}}</ref>
Pulau ini juga disebut-sebut memiliki sebuah batu berbentuk meja persembahan (altar) darah para korban Suanggi untuk para penghuni alam gaib. Bahkan, menurut penuturan warga setempat bernama Jopie Dahoklory, jika salah seorang warga setempat sedang sakit krisis, arwah orang tersebut sudah dijemput 'kapal khusus' yang dikawal perahu-perahu kecil dengan nakhoda dan Anak Buah Kapal berupa arwah-arwah leluhur ataupun Suanggi-Suanggi dari Pulau Maupora.<ref name=":4" />
== Ciri-Ciri ==
Suanggi biasanya melakukan aksinya pada malam hari. Salah satu ciri kedatangannya
Di Maluku atau Halmahera, Suanggi diceritakan sering muncul pada malam hari, berwajah seram dengan kepala bersayap, yang terbang mencari mangsanya. Suanggi juga dikenal di daerah ini dengan ritual mistiknya, yakni menari di tengah bulan Purnama.<ref name=":1" />
Baris 18 ⟶ 23:
== Ilmu Suanggi ==
Ilmu hitam Suanggi menuntut orang yang mempelajarinya untuk menyediakan tumbal dari keluarganya atau keturunannya sendiri. Jika tidak kuat mental dan memenuhi salah satu persyaratan, orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa alias gila. Suanggi juga dituntut untuk memakan bagian tubuh mayat biasanya isi perut yang menjadi korbannya untuk menambah ilmu mereka. Perubahan manusia menjadi makhluk berwujud Suanggi melalui proses yang panjang, bahkan Suanggi disebut harus memakan daun khusus yang hingga kini masih misterius namanya.<ref name=":0" />
Agar seseorang dapat menjadi Suanggi, orang tersebut harus belajar dengan Suanggi lainnya. Ujian terakhirnya berupa orang yang belajar ilmu Suanggi harus dimutilasi dan harus dapat hidup kembali dengan ilmu yang telah dia pelajari. Cara lainnya adalah dengan cara terkena efek dari daun Suanggi, yakni sejenis tanama tertentu di mata manusia biasa bisa berupa daun singkong atau daun pisang, namun dalam penglihatan para Suanggi daun singkong atau daun pisang itu sesungguhnya adalah daun Suanggi. Jika masuk ke dalam tubuh, orang yang makan daun Suanggi dapat terkena penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan orang yang terkena efek dari daun Suanggi secara tidak langsung disebut sebagai Suanggi.<ref>{{Cite web|url=https://indonesiamengajar.org/cerita-pm/ramadhani/suanggi|title=Suanggi - Website Indonesia Mengajar|website=indonesiamengajar.org|access-date=2020-01-02}}</ref>
== Penangkal ==
Baris 27 ⟶ 34:
Korban isu dukun Suanggi juga terjadi di Desa Sidabui, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak sembilan orang telah tewas menjadi korban dari isu ini selama Januari-Februari tahun 1993. Bahkan, jika tidak berhasil diungkap oleh pihak kepolisian, terdapat daftar 38 nama yang dituding sebagai dukun Suanggi. Latar belakang kasus ini disebabkan banyaknya korban meninggal karena ketika itu sedang terjadi wabah malaria dan warga justru berobat ke Kepala Desa Sidabui yang juga berprofesi sebagai dukun. Ketika gagal mengobati, Kepala Desa Sidabui dengan enteng menuding pasiennya kena santet Suanggi.<ref>{{Cite web|url=https://majalah.tempo.co/read/2828/sembilan-korban-suanggi-di-sidabui|title=Sembilan korban suanggi di sidabui|last=Tempomedia|date=1993-03-20|website=Tempo|language=en|access-date=2020-01-02}}</ref>
<br />
== Diangkat Jadi Film ==
Pada tahun 2015, Rumah Produksi Putra Tidore Produksi membuat film berjudul Suanggi, yang dibintangi oleh Doly Martin, Baby Sexyola, Della Puspita, Yati Suratman, dengan sutradara Amir Gumay dan produser Ade Muhammad Nur. Film berdurasi 90 menit ini tayang pada tahun 2016. <ref>{{Cite web|url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/suanggi-kisah-ilmu-hitam-dari-indonesia-timur-d28eb8.html|title=Suanggi, Kisah Ilmu Hitam dari Indonesia Timur|last=|first=|date=|website=www.kapanlagi.com|access-date=2020-01-02}}</ref>
== Daftar Referensi ==
<references />{{sedang ditulis}}
|