Sunan Ngudung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Sunan Ngudung''' atau '''Sunan Undung''' (lahir: ? - wafat: [[1524]]) adalah seorang anggota [[Walisanga]] yang juga bertindak sebagai [[imam]] [[Masjid Demak]] pada pemerintahan [[Sultan Trenggana]]. Naskah-naskah babad mengisahkan ia gugur dalam perang melawan [[Kerajaan Majapahit]].
'''Sunan Ngudung''' (bernama asli '''Raden Usman Haji''') adalah Panglima Perang dan penyebar agama [[Islam]]. Di [[Kesultanan Demak]], ia pun diangkat menjadi Panglima Perang. Dari perkawinan Sunan Ngudung dengan Syarifah (adik dari [[Sunan Bonang]]), anak dari [[Nyi Ageng Maloka]] lahirlah [[Sunan Kudus]] yang nama kecilnya '''Jaffar Shadiq'''.
 
== Asal-Usul ==
Nama asli Sunan Ngudung adalah Raden Usman Haji, putra [[Sunan Gresik]] kakak [[Sunan Ampel]]. Atau dengan kata lain, ia masih sepupu [[Sunan Bonang]]. Sunan Ngudung menikah dengan Nyi Ageng Maloka putri Sunan Ampel. Dari perkawinan tersebut lahir Raden Amir Haji, yang juga bernama Jakfar Shadiq alias [[Sunan Kudus]].
 
Sunan Ngudung diangkat sebagai [[imam]] [[Masjid Demak]] menggantikan Sunan Bonang sekitar tahun [[1520]]. Selain itu ia juga tergabung dalam anggota dewan [[Walisanga]], yaitu suatu majelis dakwah [[agama Islam]] di [[Pulau Jawa]].
 
== Kisah Kematian ==
Naskah-naskah babad, misalnya ''Babad Demak'' atau ''Babad Majapahit lan Para Wali'' mengisahkan Sunan Ngudung tewas ketika memimpin pasukan [[Kesultanan Demak]] dalam perang melawan [[Kerajaan Majapahit]]. Menurut naskah-naskah legenda tersebut, perang antara dua kerajaan ini terjadi pada tahun [[1478]]. Kesultanan Demak yang dipimpin oleh [[Raden Patah]] melawan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh ayahnya sendiri yaitu [[Brawijaya]].
 
Sunan Ngudung diangkat sebagai panglima perang menghadapi musuh yang dipimpin oleh Raden Kusen, adik tiri Raden Patah sendiri yang menjabat sebagai adipati Terung (dekat [[Krian, Sidoarjo]]). Raden Kusen merupakan seorang muslim namun tetap setia terhadap Majapahit. Dalam perang tersebut Sunan Ngudung sempat bersikap takabur karena telah memakai baju perang bernama ''Kyai Antakusuma'' (sekarang disebut ''Kyai Gondil''). Baju pusaka itu diperoleh [[Sunan Kalijaga]] dan konon merupakan baju perang milik [[Nabi Muhammad]].
 
Akibat sikap takabur tersebut, Sunan Ngudung lengah dalam pertempuran dan akhirnya tewas di tangan Raden Kusen.
 
Jabatan Sunan Ngudung sebagai panglima perang kemudian digantikan oleh [[Sunan Kudus]]. Di bawah kepemimpinannya pihak Demak berhasil mengalahkan Majapahit.
 
== Tahun Kematian ==
Menurut prasasti Trailokyapuri diketahui bahwa Majapahit runtuh bukan akibat serangan Demak melainkan karena perang saudara melawan keluarga [[Girindrawardhana]]. Namun siapa nama raja Majapahit saat itu tidak disebutkan dengan jelas. Secara samar-samar ''[[Pararaton]]'' menyebut nama [[Bhre Kretabhumi]] yang diduga sebagai raja terakhir Majapahit yang dikalahkan oleh Girindrawardhana.
 
Apabila benar demikian, maka perang antara Demak dan Majapahit yang dikisahkan dalam naskah-naskah babad terjadi pada tahun [[1478]] belum tentu pernah terjadi. Prasasti Trailokyapuri menyebut Girindrtawardhana sebagai penguasa [[Majapahit]], [[Janggala]], dan [[Kadiri]].
 
Sementara itu ''Babad Sengkala'' menyebut Kadiri runtuh akibat serangan Demak pada tahun [[1527]]. Karena menurut prasasti Kadiri dan Majapahit adalah satu kesatuan, maka dapat disimpulkan bahwa perang antara Majapahit dan Demak bukan terjadi pada tahun 1478 melainkan tahun 1527.
 
Perang antara dua kerajaan tersebut mungkin terjadi lebih dari satu kali. Naskah ''Hikayat Hasanuddin'' menyebutkan pada tahun [[1524]] imam Masjid Demak yang bernama '''Pangeran Rahmatullah''' tewas ketika memimpin perang melawan Majapahit. Tokoh ini kemungkinan besar identik dengan Sunan Ngudung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kematian Sunan Ngudung terjadi pada tahun 1524, bukan 1478 sebagaimana yang tertulis dalam naskah babad.
 
== Pranala luar ==
* [http://kudus-city.4t.com/sejarah/index.htm Sejarah Sunan Kudus dan Sunan Ngudung]
 
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia]]