Sidratul Muntaha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ←Suntingan 115.178.202.144 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 182.0.180.228 Tag: Pengembalian |
||
Baris 1:
'''Sidratul Muntahā''' ([[bahasa Arab]]:<big><big> '''سدرة المنتهى''', </big></big> ''Sidrat al-Muntahā'') adalah sebuah [[pohon]] [[bidara]] yang menandai akhir dari [[langit]]/[[Surga]] ke tujuh, sebuah batas di mana [[makhluk]] tidak dapat melewatinya, menurut kepercayaan [[Islam]]. Dalam kepercayaan ajaran lain ada pula semacam kisah tentang Sidrat al-Muntahā, yang disebut sebagai "Pohon
Pada tanggal 27 Rajab selama [[Isra Mi'raj]], hanya [[Muhammad]] yang bisa memasuki ''Sidrat al-Muntaha'' dan dalam perjalanan tersebut, Muhammad ditemani oleh [[Malaikat]] [[Jibril]], di mana [[Allah]] memberikan perintah untuk [[Salat lima waktu|Salat 5 waktu]]. Dalam Agama [[Baha'i]] ''Sidrat al-Muntahā'' biasa disebut dengan "''Sadratu'l-Muntahá''" adalah sebuah kiasan untuk penjelmaan [[Tuhan]].
|