KRI Pulau Rondo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Kapal Penyapu Ranjau menggunakan HotCat |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 2:
== Spesifikasi ==
Sebelum beralih fungsi menjadi kapal patroli, KRI Pulau Rondo (725) merupakan kapal penyapu ranjau kelas kondor II yang diproduksi oleh galangan kapal Peenewerft, Wolgast, Jerman. Untuk menjalankan perannya sebagai penyapu ranjau, kapal ini dilengkapi dengan teknologi deteksi sonar MG-11/Tamir-II<ref>{{Cite web|url=https://www.indomiliter.com/kondor-class-penyapu-ranjau-tni-al-dari-era-perang-dingin/|title=Kondor Class: Penyapu Ranjau TNI AL dari Era Perang Dingin|date=2013-08-27|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2020-01-13}}</ref>.
{| class="wikitable"
|+Spesifikasi KRI Pulau Rondo (725)
Baris 31:
== Sejarah Penggunaan ==
Mulanya kapal penyapu ranjau ini dimiliki oleh Volksmarine, angkatan laut [[Jerman Timur]]
Pada periode 1992-1994, Indonesia membeli 39 unit kapal eks Jerman timur, diantaranya 9 kapal jenis kondor ini untuk penyapu ranjau. Nomor lambung 7xx dan nama pulau berawalan R (PR = Penyapu Ranjau) menjadi kode identitas yang diberikan TNI AL<ref>{{Cite web|url=http://cintabelanegara.blogspot.com/2015/01/t-43-class-generasi-perdana-kapal.html|title=Militer Indonesia: T-43 Class: Generasi Perdana Kapal Penyapu Ranjau TNI AL|last=Unknown|date=Rabu, 28 Januari 2015|website=Militer Indonesia|access-date=2020-01-13}}</ref>. Kesembilan kapal penyapu ranjau<ref>{{Cite web|url=https://www.indomiliter.com/kondor-class-penyapu-ranjau-tni-al-dari-era-perang-dingin/|title=Kondor Class: Penyapu Ranjau TNI AL dari Era Perang Dingin|date=2013-08-27|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2020-01-13}}</ref> tersebut adalah:
Baris 49:
Seiring waktu kesembilan kapal penyapu ranjau di atas mengalami penurunan kemampuan khususnya dalam mendeteksi ranjau. Adapun karena terbatasnya anggaran untuk pengadaan Alutsista baru, maka pemerintah dan TNI AL memodifikasi fungsi kapal penyapu ranjau tersebut, antara lain: 4 unit KRI Pulau Raas (722), KRI Pulau Rimau (724), KRI Pulau Rusa (726), KRI Pulau Rangsang (727), KRI Pulau Raas (722), telah dilakukan pemuktahiran secara teknis berupa platform maupun Sewaco (''sensor, weapon, and command)'' sehingga fungsi dan tugas pokoknya dapat optimal. 3 kapal, KRI Pulau Rote (721), KRI Pulau Romang (723) dan KRI Pulau Rempang (729) telah dihibahkan kepada Satuan Surveihidros (Satsurveihidros) TNI AL sebagai Kapal Survei.<ref>{{Cite web|url=http://patriotgaruda.com/2014/10/23/catatan-kecil-mahluk-halus-jilid-3-ranjau-laut-tidak-akan-memenangkan-pertempuran-akan-tetapi-ranjau-laut-akan-menentukan-jalannya-suatu-pertempuran/|title=CATATAN KECIL MAHLUK HALUS JILID 3 “Ranjau Laut tidak akan memenangkan pertempuran, akan tetapi Ranjau Laut akan menentukan jalannya suatu pertempuran”|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref>
Sementara itu pada Maret 2008, 2 KRI dialih bina dari Satranarmabar (Satuan Kapal Ranjau Komando Armada RI
== Referensi ==
|