Nama asli PangeranPakubuwono PugerI adalah '''Raden Mas DarajatDrajat'''. Pada masa pemerintahan ayahnya, gelarnya adalah '''Pangeran Puger.''' Dia juga pernah menyandang gelar putra mahkota, meskipun hanya sementara. Ia merupakan putra [[Sunan]] [[Amangkurat I]], raja terakhir [[Kesultanan Mataram]] yang lahir dari ''Kanjeng Ratu Wetan'' atau (permaisuri kedua). Ibunya tersebut berasal dari Kajoran, yaitu sebuah cabang keluarga keturunan [[Kesultanan Pajang]].
Raden Mas DarajatDrajat pernah diangkat menjadi ''[[putra mahkota|pangeran'Pangeran adipatiAdipati anom]]Anom''' (putra mahkota) ketika terjadi perselisihan antara [[Amangkurat I]] dengan [[Amangkurat II|Raden Mas RahmatRahmad]]. Raden Mas RahmatRahmad adalah kakak tiri Raden Mas DarajatDrajat yang lahir dari ''Kanjeng Ratu Kulon'' atau (permaisuri pertama). AmangkuratRatu IKulon mencopotmempunyai jabatankedudukan ''adipatiyang anom''lebih daritinggi Masdibanding RahmatRatu danWetan, menyerahkannyameskipun kepadakeduanya Massama-sama Darajatpermaisuri. Namun,Ini ketikakarena Keluargaorang Kajoranyang terbuktimendapat mendukunggelar pemberontakanRatu [[Trunajaya]]Kulon tahunselalu [[1674]]menjadi permaisuri lebih dulu dari Ratu Wetan (dituakan, Amangkuratmeskipun Iumurnya terpaksabelum menariktentu kembalilebih tua dari Ratu Wetan). Itu merupakan salah satu alasan jabatan tersebutPangeran dariAdipati tanganAnom baru diberikan pada Raden Mas DarajatDrajat setelah putra mahkota yang lahir dari Kanjeng Ratu Kulon melakukan kesalahan.
Amangkurat I mencopot jabatan ''Adipati Anom'' dari Raden Mas Rahmad dan menyerahkannya kepada Raden Mas Darajat, karena ibunya merupakan permaisuri kedua yang kedudukannya sedikit lebih rendah dari ibu Raden Mas Rahmad. Dilihat dari kelahirannya, Raden Mas Drajat merupakan orang yang paling pantas menyandang gelar Pangeran Adipati Anom setelah Raden Mas Rahmad.
Ketika Keluarga Kajoran terbukti mendukung pemberontakan [[Trunajaya]] tahun [[1674]], Amangkurat I terpaksa menarik kembali jabatan tersebut dari tangan Raden Mas Darajat.
