Bollangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oemar Sabri (bicara | kontrib)
penambahan isi
Oemar Sabri (bicara | kontrib)
Tambah tulisan
Baris 17:
[[I Manggorai Daeng Mameta]] adalah anak dari Raja Gowa IX I Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta yang menggantikannya mengucapkan terima kasih atas sudinya orang Bone mengembalikan jenasah tersebut.
 
Raja I Manggorai Daeng Mameta meminta kepada suruhan Kerajaan Bone agar dapat tinggal di tanah Gowa sebagai balas jasa yang telah mereka lakukan dengan berkata ''"Rierokku sareko Pakrasangang naniya tonja Pakrasangannu. Rierokku sareko tau naniya tonja taunnu. Naiya jiya punna lammorengasengmaki ri Butta Bigisi, Riniakku, Kusampakiki Arung Teko Ammantang ri Butta Gowa Nakipisakringi Tongi banbang dinginna butta Gowa"'' (Keinginanku memberikan wilayah/kampung, namun engkau juga memilikinya, keinginanku untuk memberikan orang/rakyat, namun engkau juga memilikinya. Namun demikian, sekiranya kalian semua ingin kembali ketanah Bugis, ku ingin agar Arung Teko sudi kiranya untuk menetap tinggal di Tanah Gowa untuk merasakan panas dinginnya tanah Gowa). Suruhan Kerajaan Bone (Arung Teko) menerima titah raja tersebut dengan mengajukan tiga syarat yaitu:
 
# ''Ku erokang erokku, Kugaukang gaukku'',