Gedung Antara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel
update artikel
Baris 1:
{{Infobox building
'''Gedung Antara''', yang terletak di kawasan [[Pasar Baru]], Jalan Pos Utara No. 57 adalah gedung tempat berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]] berkumandang ke berbagai penjuru dunia. Gedung ini awalnya milik kantor berita swasta ANETA (''[[Algemeen Niews en Telegraaf Agentschaap]]'') milik [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Berrety]] berkebangsaan [[Belanda]], sebelum berganti nama menjadi Algemeen Niews en Telegraaf Aneta, perusahaan yang bergerak di bidang pemberitaan, periklanan, dan penerbitan majalah.<ref>{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
| name = Gedung Antara
| image = Gedung Aneta (30198711246).jpg
| former_names = * Algemeen Nieuws- en Telegraaf-Agentschap (Kantor Berita Hindia Belanda)
* Yashima and DOMEI (saat penjajahan Jepang)
* Kantor Berita Antara
| caption = Gedung Antara yang pernah menjadi Kantor Hindia Belanda ANETA, Yashima dan Domei dan Kantor Berita Antara pada zaman kemerdekaan, saat ini kondisi gedung terbengkalai
| location = Jalan Pos Utara No 57, Pasar Baru, Jakarta
| location_town = [[DKI Jakarta]]
| location_country = [[Indonesia]]
}}
 
'''Gedung Antara''', yang terletak di kawasan [[Pasar Baru]], Jalan Pos Utara No. 57 adalah gedung tempat berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]] berkumandang ke berbagai penjuru dunia.<ref Gedungname=":0">{{Cite iniweb|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, awalnyaGedung milik{{!}} kantorPortal beritaResmi swastaPemerintah ANETAProvinsi (''[[AlgemeenDKI Niews en Telegraaf Agentschaap]]'') milik [[Dominique Willem BerrettyJakarta|website=jakarta.go.id|Dominiquelanguage=id|access-date=2020-01-22}}</ref> WillemGedung Berrety]]Kantor berkebangsaanBerita [[Belanda]], sebelum bergantiAntara namakemudian menjadi Algemeengedung Niews en Telegraaf Anetabersejarah, perusahaanberdasarkan yangKeputusan bergerakMenteri diPendidikan bidangdan pemberitaanKebudayaan, periklananWiyono, danpada tanggal 4 penerbitanApril majalah1959.<ref>{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
Dominique Willem Beretty adalah seorang [[wartawan]] dan raja koran Hindia Belanda. Dia lahir di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada 20 November 1890. Dia mendirikan ANETA pada 1 April 1917, mengakuisisi dua perusahaan penerbit koran yang menjadi pesaingnya, dan menjadi direktur perusahaan pers ANETA.
 
== Sejarah ==
Kantor Berita swasta ANETA sangat eksis hingga Jepang berkuasa di Indonesia pada tahun 1942. Oleh Jepang, kantor berita ANETA kemudian dinasionalisasi menjadi milik Jepang dan berganti nama menjadi YASHIMA (DOMEI).<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/gedung-galeri-foto-jurnalistik-antara/|title=Dari Gedung Inilah Proklamasi Bergema Ke Penjuru Dunia|last=PCBM|first=Dit|date=2018-04-19|website=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
Awalnya, Gedung Antara adalah milik kantor berita swasta ANETA (''[[Algemeen Niews en Telegraaf Agentschaap]]'') milik [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Berrety]] berkebangsaan [[Belanda]], perusahaan yang bergerak di bidang pemberitaan, periklanan, dan penerbitan majalah.<ref name=":0" />
 
Dominique Willem Beretty adalah seorang [[wartawan]] dan raja koran Hindia Belanda. Dia lahir di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada 20 November 1890, dari ibu perempuan Jawa bernama Marie Salem dan ayah berkebangsaan Italia bernama Dominique Auguste Leonardus Berretty. Dominique mendirikan kantor berita ANETA pada 1 April 1917 bermodalkan uang pinjaman, dengan hanya dua orang pegawai, yakni Dominique sendiri dan seorang juru ketik. Kantor ANETA menempati lokasi gedung di Pasar Baru yang kini menjadi Gedung Antara. Pada tahun 1919, Dominique Willem mengakuisisi dua perusahaan penerbit koran pesaingnya, yakni Nederlandsch Indisch Pers Agentschap (NIPA) dan Reuters Batavia<ref>{{Cite web|url=https://silviagalikano.com/2017/05/30/isola-dan-misteri-raja-media/|title=Isola dan Misteri Raja Media|last=Galikano|first=Silvia|date=2017-05-30|website=Silvia Galikano|language=en-US|access-date=2020-01-22}}</ref> sehingga melakukan monopoli terhadap bisnis media pada saat itu. Dominique menjadi direktur ANETA.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/dw-berretty-legenda-sinyo-jawa-tampan-yang-jadi-raja-media-cAR1|title=DW Berretty: Legenda Sinyo Jawa Tampan yang Jadi Raja Media|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
Pada masa pemerintahan Jepang, Gedung Antara bernama Domei. Ketika Proklamasi berkumandang, dua orang petugas yakni Sugirin dan Markonis, berhasil menyisipkan berita Proklamasi Kemerdekaan RI di antara berita-berita lainnya, sehingga berita tentang Proklamasi Kemederkaan Indonesia menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, lalu dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat, India, dan Australia.<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/museum-dan-galeri-foto-jurnalistik-antara-jakarta/|title=Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta|date=2018-01-25|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
PadaKetika masaJepang pemerintahanberkuasa Jepangpada tahun 1942, Gedungkantor berita Antara bernamayang menempati Buitentijfgerstraat (sekarang Jalan Pinangsia No. 30, Jakarta, Kota) berganti nama menjadi Yashima dan menempati bekas kantor ANETA. Yashima sendiri kemudian berganti nama menjadi ''Domei.''<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/gedung-galeri-foto-jurnalistik-antara/|title=Dari Gedung Inilah Proklamasi Bergema Ke Penjuru Dunia|last=PCBM|first=Dit|date=2018-04-19|website=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref> Ketika Gedung Antara bernama Domei dan Proklamasi Kemerdekaan berkumandang pada 17 Agustus 1945, dua orang petugas yakni Sugirin dan Markonis, berhasil menyisipkan berita Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut di antara berita-berita lainnya, sehingga berita tentang Proklamasi Kemederkaan Indonesia menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, lalu dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat, India, dan Australia.<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/museum-dan-galeri-foto-jurnalistik-antara-jakarta/|title=Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta|date=2018-01-25|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
Gedung Antara Pasar Baru saat ini menjadi Kantor Biro Foto dan Galeri Foto Jurnalistik Antara, lokasi terpopuler yang sering menjadi tempat pameran foto di Jakarta.<ref>{{Cite web|url=https://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1330|title=LKBN Antara, Warisan Adam Malik di Pasar Baru|website=Indoplaces.com|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
Selanjutnya, pada masa Agresi Militer Belanda I (21 Juli -5 Agustus 1947), Belanda memberikan Gedung Antara kepada Apotheek Van Gorkom dan baru tahun 1961 kembali dipergunakan oleh LKBN Antara.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref> Bangunan tersebut kemudian dipergunakan sebagai tempat Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara di mana bagian belakangnya digunakan sebagai percetakan untuk keperluan intern. Gedung Antara Pasar Baru saat ini menjadi Kantor Biro Foto dan Galeri Foto Jurnalistik Antara, lokasi terpopuler yang sering menjadi tempat pameran foto di Jakarta.<ref>{{Cite web|url=https://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1330|title=LKBN Antara, Warisan Adam Malik di Pasar Baru|website=Indoplaces.com|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
== Arsitektur Gedung ==
Bangunan Gedung Antara bergaya kolonial, dengan tiga lantai dilengkapi jam dan alat penangkal petir. Pada bagian depan, pintunya selebar dua meter terbuat dari jeruji besi lengkap dengan gemboknya. Di lantai bawah terdapat tangga dari beton dengan pegangan terbuat dari kayu dan besi, anak tangga dilapisi ubin keramik berwarna coklat muda. Sedangkan di lantai dua, terdapat sebuah pintu kaca berukuran lebar dan di depannya terdapat jendela kaca lebar ukuran 50 x 100 cm. Di sebelah kiri tangga terdapat ruangan bentuknya seperti di ruangan pertama, terdiri dari ruang pimpinan, ruang kantor, ruang belajar, mushola, dan kamar mandi. Jendelanya unik dengan jeruji di bagian luarnya. Adapun lantai tiga bentuknya sama dengan ruangan pertama dan kedua, tetapi ruangan dibiarkan kosong.<ref name=":1" />
 
== Daftar Referensi ==