Muhammad Ma Jian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel |
update artikel |
||
Baris 30:
Setelah itu pada tahun 1929 hingga 1931, Muhammad Ma Jian melanjutkan pendidikan tingginya, di [[Shanghai Islamic Normal School]], dengan belajar khusus Bahasa Arab dan kajian Islam klasik. Ketika belajar di [[Shanghai Islamic Normal School]], Ma Jian mengenal Rektor Sekolah Chengda, yakni [[Imam Ma Songting]] (1895-1992), di mana majalah berpengaruh sekolah tersebut, [[Yuehua]], menurunkan laporan yang dikirimkan oleh orang-orang [[Yunnan]] yang tinggal pertama kali di Mesir dan kuliah di Universitas Al-Azhar, sehingga menginspirasi para siswa, termasuk Ma Jian, untuk kuliah di Mesir. Ma Jian kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Al Azhar dari tahun 1931 hingga 1939.<ref name=":2" />
Ma Jian bersama empat orang temannya, ditemani Ma Songting, kemudian berangkat untuk belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada tahun 1932. Mereka tidak hanya ditemui oleh Rektor Al-Azhar, [[Muhammad al-Ahmadi al-Zawahiri]], tapi juga [[Raja Fuad]]. Dalam pertemuannya tersebut, Raja Fuad berjanji akan melindungi para siswa selama belajar di Universitas Al-Azhar dan berjanji mengundang lebih banyak siswa asal Tiongkok untuk kuliah di masa mendatang. Raja Fuad juga mengirim dua orang syeikh Al-Azhar untuk mengajar di Chengda selama empat tahun sebelum terjadi invasi Jepang pada tahun 1937. Selain itu, Raja Fuad turut memberikan lebih dari 400 buku berbahasa Arab sebagai hadiah kepada Ma Songting, yang kemudian menjadi koleksi inti dari perpustakaan Chengda, bernama Fude (Fuad) untuk menghormati sang Raja yang meninggal pada April 1936.<ref name=":2" />
== Profesor ==
|