Agung Sejagat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Panglima tak diakui (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1:
{{Lindungidarianon2}}
{{Infobox fictional location
| name =Keraton Agung Sejagat
| image =
| image_size =
| alt =
| caption =
| source =
| alt_name =
| first =2018
| last =2020
| creator =R. Toto Santoso
| genre =
| type =Kerajaan
| located_in =[[Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo|Desa Pogung Juru Tengah]], [[Bayan, Purworejo|Bayan]], [[Kabupaten Purworejo]]
| ruler =Raja
| ethnic_group =
| races =
| characters =
| population =
| blank_label =Raja
| blank_data =R. Toto Santoso
| blank_label1 =Permaisuri
| blank_data1 =Fanni Aminadia
| blank_label2 =
| blank_data2 =
| blank_label3 =
| blank_data3 =
}}
'''Keraton Agung Sejagat''' ([[aksara Jawa]]: {{java|ꦏꦼꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦲꦒꦸꦁꦱꦼꦗꦒꦠ꧀}}) adalah sebuah gerakan kultural mistis yang berpusat di [[Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo|Desa Pogung Juru Tengah]], [[Bayan, Purworejo|Bayan]], [[Kabupaten Purworejo]]. Gerakan ini didirikan oleh R. Toto Santoso<ref>{{Cite web|url=https://indopolitika.com/toto-santoso-raja-keraton-agung-sejagat-ternyata-ber-ktp-jakarta/|title=Toto Santoso Raja Keraton Agung Sejagat Ternyata Ber-KTP Jakarta|date=2020-01-16|website=Indopolitika.com|language=id-ID|access-date=18 Januari 2020}}</ref> (nama sebenarnya dalam KTP, sebelumnya disebut sebagai Totok Santoso Hadiningrat) bersama Fanni Aminadia (bergelar Dyah Gitarja) pada tahun 2018 dan memiliki anggota sekitar 450 orang.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200116093538-12-465811/keraton-agung-sejagat-antara-cuan-dan-mitos-ratu-adil|title=Keraton Agung Sejagat, Antara Cuan dan Mitos Ratu Adil|website=nasional|language=id-ID|access-date=17Januari 2020}}</ref> Gerakan ini menjadi terkenal ketika para pengikut dari Santoso melakukan acara ''wilujengan'' pada tanggal 12 Januari 2020. Ketika itu, para warga menjadi resah dengan adanya acara dari kegiatan tersebut. Gerakan yang awalnya masih tertutup ini menjadi terkenal ketika para warga desa merekam kegiatan ''wilujengan'' tersebut dan menyebarkannya di dunia maya.
|