Ninurta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan informasi |
menambahkan informasi |
||
Baris 23:
Ninurta adalah anak dari Enlil dan Ninhursag namun pada beberapa kisah, orangtuanya adalah Enlil dan Ninlil. Ninurta menikah dengan Gula, dewi penyembuhan (walaupun pada beberapa inskripsi, sebagai Ningirsu dai menikah dengan dewi Bau). Sekitar tahun 1500 SM, Ninurta masih sebagai dewa pertanian.<ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite web|url=http://www.gatewaystobabylon.com/gods/lords/lordninurta.html|title=Ninurta - www.GatewaysToBabylon.com|website=www.gatewaystobabylon.com|access-date=2020-01-31}}</ref>
Kekaisaran [[Assyiria|Asiria]] dan Neo-Asiria menggambarkan Ninurta sebagai putra Dewa Asur. Pada masa
Ninurta sebagai dewa perang telah disebutkan dalam Epos
==
===
Kisah yang disebut juga ''O King, Storm of Majestic Splendor'' ini, dimulai dengan penggambaran Ninurta sedang di tengah perayaan saat menerima pesan dari Shahur. Shahur adalah senjata andalan Ninurta yang berbentuk gada dan bisa berbicara. Shahur memberi kabar bahwa di atas pegunungan telah terjadi pemberontakan oleh batu dan tumbuhan yang dipimpin oleh petarung kejam yang bernama Asag. Asag sendiri digambarkan sebagai iblis yang tidak kenal takut, tidak mempan dengan ayunan tombak dan kapak. Di bawah perintah Asag, bebatuan berjatuhan dari gunung, menghancurkan kota di bawahnya. Sharur juga memberitahunya bahwa Asag berencana untuk merebut tahta. Ninurta segera bertindak, dia menciptakan badai angina yang sangat besar yang menghancurkan musuh-musuhnya namun tidak mampu menemukan Asag. Peringatan Shahur agar Ninurta untuk tidak menyerang Asag langsung ke markasnya, diabaikan. Shahur yang melihat Ninurta terdesak, akhirnya terbang ke Nippur dan meminta bantuan kepada Enlil yang memberinya kekuasaan atas angina badai dari kayangan dan senjata pemukul yang sangat hebat. Dengannya Ninurta berhasil mengalahkan Asag.<ref name=":4" /><ref name=":5">{{Cite book|title=The Old Enemy: Satan and the Combat Myth|last=Forsyth|first=Neil|date=1989|publisher=Princeton University Press|isbn=9780691014746|location=New Jersey|pages=54-55|url-status=live}}</ref><ref name=":6">{{Cite book|title=Greek Myths and Mesopotamia: Parallels and Influence the Homeric Hymns and Hesiod|last=Penglase|first=Charles|date=1997|publisher=Psychology Press|isbn=9780415157063|location=London|pages=64-57|url-status=live}}</ref>
Setelah kemenangannya, Ninurta mendapati sungai Tigris tidak memiliki air yang cukup sehingga terjadi bencana kelaparan. Ninurta kemudian membelokkan aliran air dari pegunungan. dia menggunakan batu-batu yang hancur setelah peperangan melawan Asag untuk membangun bendungan dan sistem irigasi. Hasilnya, panen buah, sayuran dan ladang gandum yang berlimpah. Ibu Ninurta, Ninmah kemudian turun dari kayangan dan berkunjung. Ninurta mempersembahkan hasil kerjanya untuk ibunya dengan menyebutnya Ninhursag atau Wanita gunung.<ref name=":4" /><ref name=":5" /><ref name=":6" />
=== Epos Anzû ===
Cerita tentang Ninurta dan Anzu ini ada dalam dua versi. Versi [[Babilonia]] lama (1850-1500 SM) dan versi [[Kekaisaran Babilonia Baru|Babilonia baru]] (1500-600 SM). <ref>{{Cite book|title=The Old Enemy: Satan and the Combat Myth|last=Forsyth|first=Neil|date=1989|publisher=Princeton University Press|isbn=9780691014746|location=New Jersey|pages=51-54|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|title=The Conflict Myth and the Biblical Tradition|last=Ballentine|first=Debra Scoggins|date=2015|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199370269|location=New York|pages=23-30|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|title=Greek Myths and Mesopotamia: Parallels and Influence the Homeric Hymns and Hesiod|last=Penglase|first=Charles|date=1997|publisher=Psychology Press|isbn=9780415157063|location=London|pages=51-55|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|