Luhu, Huamual, Seram Bagian Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
Jarak Limboro dengan Luhu kurang lebih 10 KM, dari Luhu ke Limboro melewati Dusun Talaga, Kambelu, Nasiri dan Lirang.
 
Mayoritas penduduk Limboro berasal dari suku Buton, dan Limb
 
Limbitu oro berasal dari bahasa Buton yang terdiri dari dua kata yaitu "Limbo" dan "Ro".  Limbo berarti desa, negeri atau perkumpulan suku di suatu daerah. Sedangkan Ro berarti penerus atau tunas, dalam bahasa Buton Cia-cia disebut Ro'o yang berarti daun.
 
Limbitu oro berasal dari bahasa Buton yang terdiri dari dua kata yaitu "Limbo" dan "Ro".  Limbo berarti desa, negeri atau perkumpulan suku di suatu daerah. Sedangkan Ro berarti penerus atau tunas, dalam bahasa Buton Cia-cia disebut Ro'o yang berarti daun.
 
Penamaan kampung dengan nama Limboro kemungkinan sudah direncanakan sejak La Bisana dan kawan-kawannya naik perahu dari Buton menuju Jazîrah Huamual, mereka menaiki perahu yang memiliki satu layar, ketika itu perahu dikenal dengan nama Lambo, dan satu layar dikenal dengan nama A Ro'o Pangawa, yaitu satu daun layar. Pada awalnya La Bisana bersama kawan-kawannya singgah di suatu tempat sebelah tanjung Sial yang sekarang dikenal dengan nama Wailapia, La Bisana sempat menanam kelapa di tempat ini, karena melihat tempat tersebut kurang cocok maka mereka bermusyawarah untuk melihat tempat yang lain, setelah itu mereka memutuskan untuk ke tempat yang dekat dengan kampung Kambelu, mereka pun membawa perahu mereka lalu singgah di tempat yang diapit oleh dua gunung melintang dan terdapat sungai di bawahnya, terlihat masih hutan yang dipenuhi pohon-pohon besar. Mereka kemudian tinggal di tempat ini, yang mereka namai dengan Limboro.