Muslim bin al-Hajjaj: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanataturi (bicara | kontrib) k Templat |
Hanataturi (bicara | kontrib) k Penambahan Kategori |
||
Baris 1:
{{Infobox_Philosopher
<!-- Scroll down to edit this page -->
Baris 11 ⟶ 10:
<!-- Information -->
| name = '''Muslim bin al-Hajjaj''' |Imam Muslim| birth = [[202 H]] <ref>[http://www.hudainfo.com/Muslim.asp Huda Info Solutions : Sahih Muslim English Translation by Abdul Hamid Siddiqui - Introduction<!-- Bot generated title -->]</ref> atau [[206 H]]/ 821 M {{Fact|date=Februari 2007}}▼
▲| birth = [[202 H]] <ref>[http://www.hudainfo.com/Muslim.asp Huda Info Solutions : Sahih Muslim English Translation by Abdul Hamid Siddiqui - Introduction<!-- Bot generated title -->]</ref> atau [[206 H]]/ 821 M {{Fact|date=Februari 2007}}
| death = [[261 H]] / 875 M <ref>[http://www.ibnamin.com/Manhaj/scholars.htm مناهج أئمة الجرح والتعديل<!-- Bot generated title -->]</ref>
| birthplace =[[Naisabur]]
| deathplace =
| school_tradition = [[Syafi'i]]
Baris 23 ⟶ 21:
}}
'''Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi'''([[bahasa Arab]]: أبو الحسين مسلم بن الحجاج القشيري النيشابوري), atau sering dikenal sebagai Imam Muslim ([[821]]-[[875]]) dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari
Dia juga sudah belajar [[hadis]] sejak kecil seperti [[Imam Bukhari]] dan pernah mendengar dari guru-guru Al Bukhari dan ulama lain selain mereka
[[Al-Ghazali|Imam Al-Ghazali]] dalam kitab ''Ihya Ulumuddin'' terdapat istilah ''akhraja hu'' yang berarti mereka berdua meriwayatkannya. Ia belajar hadis sejak masih dalam usia dini, yaitu mulai tahun 218 H. Ia pergi ke [[Hijaz]], [[Irak]], [[Syam]], [[Mesir]] dan negara-negara lainnya.
Di [[Khurasan]], ia berguru kepada
Dia berkali-kali mengunjungi Baghdad untuk belajar kepada ulama-ulama ahli hadis, dan kunjungannya yang terakhir pada 259 H, di waktu Imam Bukhari datang ke Naisabur, dia sering datang kepadanya untuk berguru, sebab ia mengetahui jasa dan ilmunya. Dan ketika terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan [[Az-Zihli]], ia bergabung kepada Bukhari, sehingga hal ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Muslim dalam Sahihnya maupun dalam kitab lainnya, tidak memasukkan hadis-hadis yang diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap Bukhari. Ia tidak meriwayatkan hadis dalam Sahihnya, yang diterimanya dari Bukhari, padahal iapun sebagai gurunya. Tampaknya pada hemat Muslim, yang lebih baik adalah tidak memasukkan ke dalam Sahihnya hadis-hadis yang diterima dari kedua gurunya itu, dengan tetap mengakui mereka sebagai guru.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/08/01/lp92b1-para-perawi-hadits-imam-muslim-murid-sekaligus-penerus-bukhari|title=Para Perawi Hadits: Imam Muslim, Murid Sekaligus Penerus Bukhari|date=2011-08-01|website=Republika Online|access-date=2020-02-01}}</ref>
Imam Muslim wafat pada Minggu sore, dan dikebumikan di kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H / 5 Mei 875. dalam usia 55 tahun.
Baris 52 ⟶ 50:
Al-Hafizh [[Ibnu Hajar]] mengulas kelebihan [[Shahih Bukhari]] atas Shahih Muslim, antara lain, karena [[Imam Bukhari|al-Bukhari]] mensyaratkan kepastian bertemunya dua perawi yang secara struktural sebagai guru dan murid dalam [[hadis]] mu'an'an; agar dapat dihukumi bahwa sanadnya bersambung. Sementara Muslim menganggap cukup dengan "kemungkinan" bertemunya kedua rawi tersebut dengan tidak adanya tadlis.
[[Imam Bukhari|Al-Bukhari]] mentakhrij hadis yang diterima para perawi tsiqqat derajat utama dari segi hafalan dan keteguhannya. Walaupun juga mengeluarkan hadis dari rawi derajat berikutnya dengan sangat selektif. Sementara Muslim, lebih banyak pada rawi derajat kedua dibanding Bukhari. Disamping itu kritik yang ditujukan kepada perawi jalur Muslim lebih banyak dibanding kepada [[Imam Bukhari|al-Bukhari]].<ref>{{Cite web|url=http://iiq.ac.id/artikel/details/642/Imam-Muslim-Ulama-dengan-Hadis|title=Imam Muslim Ulama dengan 300.000 Hadis|last=|first=|date=|website=|language=en|access-date=2020-02-01}}</ref>
Sementara pendapat yang berpihak pada keunggulan Shahih Muslim beralasan - sebagaimana dijelaskan [[Ibnu Hajar]], bahwa Muslim lebih berhati-hati dalam menyusun kata-kata dan redaksinya, karena menyusunnya di negeri sendiri dengan berbagai sumber pada masa kehidupan guru-gurunya. Ia juga tidak membuat kesimpulan dengan memberi judul bab sebagaimana Bukhari lakukan. Dan sejumlah alasan lainnya.
Namun prinsipnya, tidak semua [[hadis]] [[Imam Bukhari|Bukhari]] lebih shahih ketimbang [[hadis]] Muslim dan sebaliknya. Hanya pada umumnya kesahihan [[hadis]] riwayat [[Imam Bukhari|Bukhari]] itu lebih tinggi daripada kesahihan [[hadis]] dalam [[Shahih Muslim]].<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-imam-muslim-cium-kaki-gurunya-imam-bukhari.html|title=Kisah Imam Muslim cium kaki gurunya, Imam Bukhari|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-02-01}}</ref>
== Referensi ==
Baris 67 ⟶ 65:
* [http://www.dar-us-salam.com/authors/imam_muslim.html Biografi Imam Muslim]
* [http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/muslim/ Terjemahan bahasa Inggris tentang Sahih Muslim]
{{Ulama-Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}}{{Authority control}}{{lifetime|821|875|}}
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
Baris 100 ⟶ 92:
[[Kategori:Cendekiawan Sunni|Muslim]]
[[Kategori:Imam Sunni|Muslim]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim]]
|