Bekam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di [[Indonesia]] sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa dan pekerja Indonesia yang pernah belajar di [[Malaysia]], [[India]], dan [[Timur Tengah]]. Kini, pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis, dan efektif.
 
Saat ini mulai dilakukan pendekatan-pendekatan akademis untuk menjelaskan mekanisme kerja bekam, bukan hanya dari sudut pandang spiritual ([[Al-Qur'an|Al qur'an]] dan [[Hadis|Al Hadist]]) dan budaya (kebiasaan bangsa [[Timur Tengah]] dan [[Republik Rakyat Tiongkok|China]]) tetapi juga menjelaskan dari sudut pandang medis ([[Kedokteran|kedokteran konvensional]]). Disamping itu telah ada beberapa tokoh dari kalangan akademisi, [[Psikolog|psikolog klinis]] dan praktisi kesehatan yang semakin mempelopori perkembangan bekam di Indonesia seperti Zaidul Akbar (JSR Jalan Sehat Ala Rosul), Ustad Kathur Suhardi (Bekam Steril Assabil), Ali Ridho (Bekam Sinergi), Wada A. Umar (Sembuh Dengan Satu Titik), Al Amin Ibnu (NHT Natural Health Therapy), Agus Rahmadi (Kitab Pedoman Pengobatan Nabi), dll.
 
== Bekam dalam Islam ==