Jembatan Lama Kediri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Bridge|bridge_name=Jembatan Lama Kediri|clearance=|lat=-7.813774|coordinates=|map_width=|map_text=|map_image=|map_cue=|toll=|collapsed=|open=|complete=1869...' |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 18:
Jembatan Lama masih menjadi salah satu akses utama masyarakat Kota Kediri yang ingin mengunjungi wilayah barat Sungai Brantas dari timur atau sebaliknya, terutama para pelajar sekolah dan pedagang Pasar Bandar yang letaknya cukup dekat dengan jembatan ini.
Sejak tanggal 24 Desember 2018, tugas Jembatan Lama mulai dibantu oleh Jembatan Brawijaya yang berada hanya beberapa meter di sisi utara Jembatan Lama. Jembatan Brawijaya memang sejak awal dibangun dengan tujuan mengurangi kepadatan arus [[lalu lintas]] di Jembatan Lama yang tergolong sempit serta mengurangi beban yang ditanggung oleh Jembatan Lama seiring dengan menuanya jembatan tersebut. Serupa dengan proses pembangunan Jembatan Lama, pekerjaan Jembatan Brawijaya juga sempat mangkrak selama beberapa tahun akibat kendala biaya dan kasus korupsi hingga akhirnya diresmikan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar pada tanggal 18 Maret 2019 atau tepat 150 tahun sejak dibukanya Jembatan Lama. Setelah diresmikannya Jembatan Brawijaya, Jembatan Lama menjadi bangunan [[cagar budaya]] dan hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua dari arah timur.
Struktur jembatan saat ini masih mampu berdiri tegak, bahkan setelah terjangan banjir besar yang melanda Kota Kediri puluhan tahun yang lalu. Dengan usianya yang cukup tua, para pecinta sejarah dan aktivis pemerhati Jembatan Lama secara rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat akan pentingnya merawat warisan sejarah ini. Aksi tersebut dilakukan mengingat seringnya terjadi kebakaran pada lapisan kayu jembatan akibat beberapa orang yang membuang puntung rokok sembarangan di atas jembatan.
|