Jasa Raharja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perubahan logo perusahaan sesuai dengan identitas visual perusahaan (warna dan jenis huruf) beserta penempatan reference yang baik |
penambahan dasar hukum, jajaran komisaris dan direksi |
||
Baris 47:
# '''Bakti kepada Perusahaan''', dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan;
# '''Bakti kepada Lingkungan''', dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
== Dasar Hukum ==
# Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang jo. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang UU No 33 Tahun 1964 Jo PP No 17 Tahun 1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum menjelaskan korban yang berhak atas santunan adalah setiap penumpang sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan. Bagi penumpang kendaraan bermotor umum (bus) yang berada di dalam tenggelamnya kapal ferry, maka kepada penumpang bus yang menjadi korban diberikan santunan ganda. Sedangkan bagi korban yang jasadnya tidak diketemukan dan/atau hilang, penyelesaian santunan didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri.
# Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan jo. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu-Lintas Jalan UU No 34 Tahun 1964 Jo PP No 18 Tahun 1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan menjelaskan bahwa korban yang berhak atas santunan adalah setiap orang yang berada di luar angkutan lalu lintas jalan yang menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan serta setiap orang atau mereka yang berada di dalam suatu kendaraan bermotor dan ditabrak, dimana pengemudi kendaraan bermotor yang penyebab kecelakaan, termasuk dalam hal ini para penumpang kendaraan bermotor dan sepeda motor pribadi. Bagi pengemudi yang mengalami kecelakaan merupakan penyebab terjadinya tabrakan dua atau lebih kendaraan bermotor, maka baik pengemudi maupun penumpang kendaraan tersebut tidak dijamin dalam UU No 34/1964 jo PP no 18/1965 termasuk korban pejalan kaki atau pengemudi/penumpang kendaraan bermotor yang dengan sengaja menerobos palang pintu kereta api yang sedang difungsikan.
== Dewan Komisaris dan Direksi ==
Berikut ini adalah Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero) berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2018:
{| class="wikitable"
!No
!Jabatan
!Pemegang Jabatan
|-
! colspan="3" |'''Dewan Komisaris PT Jasa Raharja (Persero)'''
|-
|1
|Komisaris Utama
|[[Budi Setiyadi]]
|-
|2
|Komisaris
|[[Achmad Sofyan]]
|-
|3
|Komisaris
|[[Suprianto]]
|-
|4
|Komisaris
|[[Setya Utama]]
|-
|5
|Komisaris Independen
|[[Antonius]]
|-
! colspan="3" |'''Direksi PT Jasa Raharja'''
|-
|1
|Direktur Utama
|[[Budi Rahardjo S]]
|-
|2
|Direktur Operasional
|[[Amos Sampetoding]]
|-
|3
|Direktur Keuangan
|[[Myland]]
|-
|4
|Direktur SDM & Umum
|[[Dewi Aryani Suzana]]
|-
|5
|Direktur MR & TI
|[[Wahyu Wibowo]]
|}
== Pranala luar ==
|