Yasuhiro Nakasone: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 44:
Nakasone juga dikenal karena memiliki sikap [[nasionalis]] dan karena ingin merangsang kebanggaan etnis di kalangan orang Jepang.<ref>Wolferen, hlm. 267.</ref> Dia adalah penganut teori ''[[nihonjinron]]'' yang mengklaim Jepang jauh berbeda dari yang lain di dunia.<ref name="Wolferen, p. 264">Wolferen, hlm. 264.</ref> Dipengaruhi oleh filsuf Jepang [[Tetsuro Watsuji]], Nakasone percaya bahwa "budaya muson" Jepang mengilhami belas kasih Jepang yang khusus, tidak seperti budaya gurun di Timur Tengah yang menghasilkan [[Yahudi-Kristen]] "[[Mata ganti mata]], gigi ganti gigi". Dalam pidatonya pada tahun 1986, Nakasone mengatakan itu adalah misi internasional Jepang untuk menyebarkan budaya muson ke luar negeri.<ref name="Wolferen, p. 264"/>
Pada 15 Agustus 1985, peringatan 40 tahun penyerahan Jepang; Nakasone dan kabinetnya mengunjungi [[Kuil Yasukuni]] dengan pakaian berkabung penuh. Hal memiliki makna simbolis yang besar ketika ia mengunjungi kuil itu dalam kapasitas resminya dan menunjukkan bahwa pemerintah Jepang menegaskan kembali rasa hormatnya terhadap arwah leluhur yang terbunuh dalam pertempuran, termasuk mereka yang meninggal dalam [[Perang Dunia II]].<ref>Harvey, hlm. 367.</ref> Ini adalah langkah kontroversial dan dikritik oleh surat kabar Partai Komunis Tiongkok, ''[[Harian Rakyat (Tiongkok)|Harian Rakyat]]''. Hal itu juga diserang oleh lawan di dalam negeri karena melanggar pemisahan agama dan negara yang tercantum dalam Konstitusi. Nakasone membela tindakannya dengan mengatakan, "Pertahanan sejati Jepang ... menjadi mungkin hanya melalui kombinasi orang-orang yang mencintai kebebasan yang setara satu sama lain ... Cara yang diinginkan didasarkan pada penentuan nasib sendiri ras". Dia juga mengatakan, "Hal ini dianggap progresif untuk mengkritik Jepang sebelum perang karena kesalahan dan cacatnya, tetapi saya dengan tegas menentang gagasan semacam itu. Suatu bangsa masih merupakan bangsa apakah itu menang atau kalah perang".<ref name="Harvey, p. 368">Harvey, hlm. 368.</ref>
Nakasone juga berusaha menjalankan reformasi pendidikan, dengan cara membentuk komisi. Laporannya merekomendasikan bahwa "semangat patriotisme" harus ditanamkan pada anak-anak, bersamaan dengan penghormatan terhadap para orang tua dan otoritas. Hal ini tidak sepenuhnya dilaksanakan dan mendapat serangan dari [[persatuan Guru Jepang|serikat pekerja guru]]. Komisi juga merekomendasikan bahwa [[Kimigayo|lagu kebangsaan]] harus diajarkan dan bahwa [[Bendera Matahari Terbit]] juga harus dikibarkan selama upacara masuk dan wisuda. Buku pelajaran sejarah juga direformasi. Pada tahun 1986, Nakasone memberhentikan Menteri Pendidikannya, [[Masayuki Fujio]], setelah ia membenarkan [[traktat Jepang–Korea 1910|pencaplokan Jepang atas Korea pada tahun 1910]].<ref name="Harvey, p. 368"/>
== Meninggal ==
|