Kadipaten Jipang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arya Mataram (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Arya Mataram (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 62:
 
Menurut tambo Jawa, seperti diuraikan sebelum ini, raja Demak yang keempat, Susuhunan Prawata, dibunuh oleh Rangkud orang yang setia pada [[Arya Penangsang]], kira-kira pada tahun 1547. Arya Penangsang memerintah di Jipang sebagai [[raja bawahan]], kemudian menjadi [[raja Demak kelima]] dan memindahkan Pusat Kerajaan Demak dari Prawoto ke Jipang, masa itu dikenal dengan sebutan Demak Jipang. Mungkin juga tujuannya untuk membalas dendam kematian ayahnya, yang sebelumnya telah dibunuh oleh Susuhunan Prawata demi untuk menaikkan Trenggana, Bapak nya, menjadi Raja Demak ketiga. Mungkin juga Arya Penangsang menganggap dirinya berwenang menduduki tahta Demak selanjutnya.
Tetapi rupanya Arya7 Penangsangtahun kemudian th 1554 Arya Penangsang dikalahkan dan dibunuh dalam pertempuran melawan laskar perusuh dari Jawa pedalaman, yaitu laskar Jaka Tingkir, penguasa Pajang. Jaka Tingkir bertindak merebut kekuasaan Arya Penangsang sebagai raja Demak dengan alasan sebagai pembalas dendam, atas kematian Kiai Kalinyamat dari Jepara, ipar Susuhunan Prawata, yang telah menemui ajalnya juga karena perseteruan dengan Arya Panangsang. Akhirnya Jaka Tingkir, sebagai Raja Pajang berhasil merubuhkan kedaulatan Kerajaan Demak.
 
Episode sejarah Jipang ini telah mendapat perhatian secukupnya dari [[Dr. Noorduyn.[7]]. Dengan tepat dinyatakannya bahwa [[tidak ada alasan untuk meragukan kebenaran sejarah tindakan kekerasan dan berakhirnya riwayat Arya Panangsang]] menurut cerita tutur Jawa, seperti dilakukan [[Prof. Berg]] sebelumnya. Suatu berita dalam sebuah surat berbahasa Belanda mungkin menyangkut pendekar Jipang yang semangat tempurnya menyala-nyala. Anehnya, masih lama juga ia hidup dalam cerita-cerita rakyat setempat. Orang masih percaya bahwa ia akan hidup kembali jika potongan-potongan tubuhnya, yang telah dipencarkan ke mana-mana pada waktu ia meninggal, dikumpulkan dan disatukan lagi. Cerita rakyat ini mungkin semula beredar di kalangan umat Islam yang masih menganggap bahwa cucu raja besar Raden Patah itu adalah pengganti tahta kerajaan di Demak yang sah.
 
=== Penguasa-penguasa Jipang dan Blora selanjutnya ===