Taman Makam Pahlawan Jayana Sureng Yudha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) |
k jaman --> zaman |
||
Baris 3:
'''Taman Makam Pahlawan Jayana Sureng Yudha''' (atau '''TMP Penggarit''') adalah sebutan untuk kompleks pemakaman Wijaya Brata yang berlokasi di [[Penggarit, Taman, Pemalang|Desa Penggarit]], [[Taman, Pemalang|Kecamatan Taman]], [[Kabupaten Pemalang]], [[Jawa Tengah]].<ref>[http://www.kabarpemalang.id/2016/11/tmp-penggarit-saksi-bisu-perjuangan-marinir-di-kabupaten-pemalang.html "TMP Penggarit Saksi Bisu Perjuangan Marinir di Kabupaten Pemalang"]</ref>
Di desa yang terkenal sebagai desa perjuangan ini, berdiri dengan megah Taman Makam Pahlawan (TMP) Jayana Sureng Yudha, inilah saksi bisu perjuangan para pendahulu [[Korps Marinir]] saat menghadapi Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan. Penggarit sebagai basis perjuangan prajurit Korps Marinir
Pada Desember 1948, pasukan SWKS V segera melakukan “wingate action” yakni gerakan perembesan menuju daerah yang menjadi tanggungjawabnya dipimpin langsung [[R. Soehadi|Mayor R. Suhadi]]. Pergerakan pasukan ini melewati berbagai daerah pedalaman dan juga pegunungan mulai [[Gunung Sundoro]], Prau, Rogojembangan hingga [[Gunung Slamet]]. Pada Januari 1949 seluruh pasukan SWKS V telah sampai di daerah [[Watukumpul, Pemalang]] Selatan di kaki [[Gunung Slamet]]. Disinilah terjadi pertempuran sengit antara para pejuang dengan tentara [[Belanda]] yang selanjutnya terkenal dengan sebutan Pertempuran Watukumpul. Setelah pertempuran Watukumpul, pasukan Corps Mariniers CA IV/ Pasukan SWK.S V Grup A, meninggalkan daerah pertahanannya menuju daerah Simpang Tiga, kemudian memasuki daerah Wonoroto. Di sini jembatan besar sungai Wonoroto telah diledakkan untuk menghambat gerakan maju tentara pendudukan [[Belanda]].
|