Aji Saka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 5:
Disebutkan Aji Saka berasal dari Bumi Majeti. Bumi Majeti sendiri adalah negeri antah-berantah mitologis, akan tetapi ada yang menafsirkan bahwa Aji Saka berasal dari Jambudwipa ([[India]]) dari suku [[Saka|Shaka]] (Scythia), karena itulah ia bernama Aji Saka (Raja Shaka). Legenda ini melambangkan kedatangan [[Dharma]] (ajaran dan peradaban [[Hindu]]-[[Buddha]]) ke pulau Jawa. Akan tetapi penafsiran lain beranggapan bahwa kata Saka adalah berasal dari istilah dalam [[Bahasa Jawa]] ''saka'' atau ''soko'' yang berarti penting, pangkal, atau asal-mula, maka namanya bermakna "raja asal-mula" atau "raja pertama". Mitos ini mengisahkan mengenai kedatangan seorang pahlawan yang membawa peradaban, tata tertib dan keteraturan ke Jawa dengan mengalahkan raja raksasa jahat yang menguasai pulau ini. Legenda ini juga menyebutkan bahwa Aji Saka adalah pencipta tarikh [[Tahun Saka]], atau setidak-tidaknya raja pertama yang menerapkan sistem kalender Hindu di Jawa. Kerajaan [[Medang Kamulan]] mungkin merupakan kerajaan pendahulu atau dikaitkan dengan [[Kerajaan Medang]]dalam catatan sejarah.
Berdasarkan hasil analisis sejarah di India, Aji Saka adalah nama raja Bangsa Saka (Indo-Scythian) yang terakhir di India.
Bersama sebagian kecil rakyatnya yang masih setia, kerabat kerajaan, dan para pandita Hindu Syiwa, Aji Saka bermigrasi ke luar India, menuju wilayah yang sekarang disebut Nusantara. Pertama kalinya di Nusantara menjejakkan kakinya di Pulau Majeti, yang sekarang masuk ke gugusan Kepulauan Karimun Jawa.
Baris 18 ⟶ 17:
Aji Saka kemudian memperkenalkan aksara Pahlava (Pallawa) yang telah menjadi aksara resmi Kerajaan Saka di India, beserta Bahasa Sansekerta (Sanskrit) kepada masyarakat Jawa di kerajaannya. Penanggalan Saka yang telah diciptakan oleh Bangsa Kanishka di India pun diperkenalkannya kepada orang-orang Jawa. Sejak itulah penanggalan Tahun Saka di Pulau Jawa dimulai.
Dengan adanya Aji Saka, dimulailah peradaban orang Jawa di Pulau Jawa. Belum ada yang mengetahui kapan berakhirnya Kerajaan Medang Purwacarita ini. Setelah Medang awal ini berakhir, barulah di Tanah Jawa muncul Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Kanjuruhan, yang kemudian dilanjutkan Kerajaan Medang Pertengahan di Tanah Jawa, yang dibangun oleh Prabu Sanjaya Harisdharma, sang Raja Galuh dan Sunda
== Ringkasan ==
|