Makam Pangeran Diponegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Emi Indra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Emi Indra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Pada tahun 1827, Belanda menyerang kubu Diponegoro dengan menggunakan taktik benteng sehingga pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja berhasil ditangkap, kemudian menyusul Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya yang menyerah kepada Belanda. Pada tanggal 28 maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjemput pasukan Diponegoro di daerah Magelang. Karena sudah terjepit akhirnya Diponegoro bersedia menyerahkan diri ke Belanda. Pangeran Diponegoro di tangkap dan diasingkan ke Manado. Lalu dipindahkan ke Makassar hingga menghembuskan nafas terakhirnya di Benteng Rotterdam pada tanggal 8 januari 1855. <ref>{{Cite book|title=Wisata Sejarah|last=|first=Shalfiyanti|date=|publisher=Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata|isbn=|location=Jakarta|pages=202|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
 
 
 
<br />