Kotta mara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Verosaurus (bicara | kontrib) |
||
Baris 52:
Pada 3 Agustus, Belanda diberi tahu bahwa masih ada kotta mara di Tongoehan atau Pulau Palangkie. Kapal uap Celebes kemudian melayari sungai Kapuas ke Palangka pada 5 Agustus, tanpa menemukan jejak ''benting'' (benteng Melayu) atau permusuhan di mana pun. Letnan laut kelas dua W. Steffens dikirim dalam barkas bersenjata<ref group="Catatan"> Barkas dalam [[bahasa Belanda]] dapat diterjemahkan sebagai [[perahu panjang]] atau [[selup]]. Kata indonesia modern kapal bargas/kapal barkas berarti perahu yang diluncurkan dari kapal. </ref> untuk eksplorasi, antara Pulau Kanamit dan pantai dengan mendayung. Setelah sekitar setengah jam, perwira itu kembali dan mengumumkan bahwa barkas telah menemukan kotta mara yang memenuhi seluruh perlintasan sungai, bahwa sejumlah besar orang di benteng itu dengan rasa ingin tahu menatap barkasnya, tanpa memulai permusuhan, dan menyimpulkan bahwa adalah mungkin untuk membuat Celebes berbalik di perlintasan sungai untuk menembak kotta mara dengan meriam 30 pound belakangnya. Kembali ke Plankey di malam hari, Mr. Maks memberi tahu bahwa mustahil untuk memasuki perlintasan itu dengan Celebes.<ref name=":5">van Rees (1867). p. 110.</ref>
Di pagi hari pukul 8:15 tanggal 6 Agustus 1859, Celebes berlabuh di depan perlintasan. Barkas bersenjata Ardjoeno, di bawah komando Letnan Clifford Kocq van Breugel, melindungi pasukan, dan menembakan beberapa senapan dan peluru cartet (
Pejuang Banjar dan Dayak menembakkan senjata pada perahu-perahu Belanda, tetapi buru-buru meninggalkan benteng segera setelah kapal uap Celebes mulai bekerja sama dengan meriam tengah belakang. Mungkin itu disebabkan karena orang Banjar dan Dayak telah bertarung dengan meriam 30 pon Belanda sebelumnya, dan pada jarak 35 elo (24,5 m)<ref group="Catatan"> Ada juga laporan yang mengatakan jaraknya adalah 50
== Lihat juga ==
|