Masjid Tua Patimburak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Masjid Tua Patimburak dan sejarahnya |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 20:
}}
'''Masjid Tua Patimburak''' adalah sebuah [[masjid]] tua bersejarah yang terletak di [[Kokas, Fakfak|Distrik Kokas]], [[Fakfak]], [[Papua Barat]]. [[Masjid]] ini merupakan salah satu peninggalan sejarah [[Islam]] di [[Papua]] dan menjadi salah satu pusat [[agama Islam]] di [[Kabupaten Fakfak]]. Beberapa [[literatur]] sejarah [[Papua]] menyebutkan bahwa di tempat inilah awal pertama peradaban [[Papua]] dimulai dengan masuknya [[Islam]] di [[Kabupaten Fakfak]], [[Papua barat]] dengan dibangunnya [[Masjid tua Patimburak]]. [[Manuskrip]]-[[manuskrip]] kuno di [[Jazirah onin]] menyebutkan bahwa [[agama Islam]] masuk di [[Kabupaten Fakfak]] [[Papua barat]] pada tahun [[1606]] melalui proses penyebarluasan kekuasaan [[Sultan Bacan]] dari [[Tidore]], hingga pengaruhnya tersebut maka tokoh-tokoh masyarakat di [[Fakfak]] langsung memeluk agama [[Islam]] meskipun saat itu kondisi masyarakat pedalaman masih menganut kepercayaan [[animisme]], tetapi khususnya rakyat pesisir [[Fakfak]] sudah menganut [[agama Islam]].
== Sejarah ==
Baris 34:
Sekilas bangunan [[masjid]] seluas tidak lebih dari 100 meter persegi ini tampak biasa. Namun coba perhatikan lebih saksama. [[Masjid]] ini memiliki keunikan pada arsitekturnya, yaitu perpaduan bentuk [[masjid]] dan [[gereja]]. [[Musa Heremba]], imam [[Masjid Patimburak]] mengaku bangunan [[masjid]] ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Meski mempertahankan bentuk aslinya, namun material asli yang belum diganti adalah empat buah pilar penyangga yang terdapat di dalam [[masjid.]]
Di pelataran [[masjid]], sebuah pohon [[mangga]] kokoh berdiri. Namun, bukan sembarang pohon [[mangga]]. Dari ukuran batangnya, bisa dipastikan usia pohon raksasa ini tak terpaut jauh dengan usia [[masjid]]. Syahdan, perlu empat rentang tangan orang dewasa untuk merengkuh keseluruhan batang pohon ini.
[[Masjid Patimburak]] memiliki arsitektur yang dipengaruhi arsitektur [[Belanda]] dan [[Jawa]] yang sangat kental, hal ini dapat dilihat pada kubah masjid yang menyerupai model atap [[gereja]]-[[gereja]] di [[Eropa]], ventilasi [[masjid]] juga berbentuk lingkaran, dan kayu di dinding [[masjid]] seperti bangunan [[kolonia]]<nowiki/>l. Di dalam [[masjid]] juga terdapat empat buah tiang penyangga yang diprediksikan telah berusia lebih dari satu abad yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh ajaran [[Islam]]. Adapun bangunan yang khas berbetuk segi enam melambangkan rukun iman dalam kepercayaan [[Islam]] sebagai pondasi dalam beragama, sedangkan atas kubahnya berbentuk segi delapan yang melambangkan delapan arah mata angin, dimana mata angin barat ditandai dengan [[mihrab]] sebagai kiblat salat dalam ajaran [[agama Islam]].<ref>{{Cite web|url=https://www.inibaru.id/islampedia/masjid-patimburak-masjid-dari-tanah-papua-yang-mengajarkan-toleransi|title=Masjid Patimburak, Masjid Dari Tanah Papua yang Mengajarkan Toleransi|last=Baru|first=Ini|date=24/09/2018|website=Ini Baru Islamepedia|access-date=27/02/2020}}</ref>
Masjid Patimburak di [[Distrik Kokas]] [[Kabupaten Fakfak]] ini juga dibangun oleh masyarakat setempat secara gotong royong, masjid ini selain mendapat julukan masid tertua di tanah Papua juga menjadi wujud filosofi "[[Satu tungku tiga batu]]" yang merupakan sebuah konsep toleransi antar umat beragama di [[Kabupaten Fakfak]] [[Papua barat]]. Adapun filosofi tiga batu menjadi lambang tiga agama besar di [[Kabupaten Fakfak]] yang hidup berdampingan yakni, [[Islam]], [[Protesta|Kristen Protestan]], dan [[Katolik]]. Ketiga batu tersebut menjadi tungku dan diletakkan secara melingkar dan berjarak. Ketiganya harus seimbang untuk menopang kehidupan dalam keluarga yang diibaratkan sebuah periuk.
|