Aji Muhammad Sulaiman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
k cek wiki |
||
Baris 2:
'''Aji Muhammad Sulaiman''' bergelar ''Sri Paduka Sultan Aji Muhammad Sulaiman al-Adil Khalifatul-Mu'minin bin Muhammad Salehuddin'' [dilahirkan dengan nama Aji Biduk/Pangeran 'Umar], Raja [[Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura|Kutai Kartanegara]] ke-18, memerintah dari tahun [[1845]] sampai [[1899]] merupakan putera ke-8 dari Sultan [[Aji Muhammad Salehuddin]], dengan istrinya Aji Kinchana.<ref name="royal4">''[http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/kutai4.htm Royal Ark]''</ref>
Lahir pada tanggal [[8 Februari]] [[1838]], menggantikan ayahnya menjadi Sultan pada saat kematian ayahnya tanggal [[23 Juli]] [[1845]]. Memerintah di bawah sebuah Konsul sampai ia dewasa dan secara formal dimahkotai sebagai Sultan dengan kekuatan penuh di [[Tenggarong]] pada tanggal [[19 Oktober]] [[1850]], dan disetujui oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] pada tanggal [[4 Januari]] [[1851]]. Sultan Aji Muhammad Sulaiman meninggal di Tenggarong pada tanggal [[2 Desember]] [[1899]], dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di [[Tenggarong]].<ref name="royal4"/>
Penghargaan yang diterima oleh Sultan adalah:
*Commander of the Order of Orange Nassau (1898),
Baris 11:
*the Gold Medal for Civil Merit (1864).<ref name="royal4"/>
# Aji Ratu Shalbiah (meninggal pada [[30 Oktober]] [[1860]], dimakamkan di Pemakaman Kerajaan di Tenggarong).
# Aji Rubia [Labiak], Aji Ratu Agung (meninggal sebelum 1888).
Baris 21:
## Puwa Betta Jauzat (meninggal pada 7 Maret 1877, dimakamkan di Tenggarong).<ref name="royal4"/>
Sultan memiliki keturunan 84 orang anak, termasuk 41 anak laki-laki dan 28 anak perempuan
Baris 34:
# Aji Saleha.<ref name="royal4"/>
{{reflist}}
|