Jabodetabekjur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ←Suntingan 180.241.83.213 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara Tag: Pengembalian |
||
Baris 13:
| kodearea = +62 21
}}
'''Jabodetabekpunjur'''<ref>http://perkotaan.bpiw.pu.go.id/n/metropolitan/3</ref><ref>http://tataruang.atr-bpn.go.id/Bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=110</ref><ref>http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTR-KSN&n=Substansi-RTR-KSN&id=9</ref>
== Definisi ==
Baris 35:
== Demografi ==
Dari seluruh penghuninya diperkirakan sebesar 9,9 juta orang tinggal di
Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa populasi Jabodetabekpunjur akan mencapai 40 juta orang pada tahun [[2016]]. Menurut statistik tersebut,
{| class="wikitable" style="text-align:right"
!Pembagian Administratif
!Wilayah (km²)
!Populasi (2007 Untuk
!Penduduk (/km²)
|-
Baris 109:
* [[Jakarta Outer Ring Road|Jalan Tol Jakarta Outer Ringroad]] (Lingkar Luar Kota)
* [[Jalan Tol Jakarta-Serpong|Jalan Tol JORR - Serpong]] sepanjang 15 km
== Peruntukan Wilayah ==
Sejak tahun 1977, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan bahwa wilayah Bodetabek sebagai wilayah penyangga kota Jakarta. Hal ini disebabkan karena terlalu padatnya kota Jakarta untuk menampung semua aktivitas pemerintahan, perdagangan, dan industri. Berdasarkan hal tersebut pemerintah mulai mengatur pembangunan dan peruntukan wilayah di Jabotabek. Untuk aktivitas pemerintahan, tetap dikonsentrasikan di wilayah Jakarta Pusat. Pada tahun 1995, Presiden [[Soeharto]] pernah berencana untuk memindahkan pusat pemerintahan negara ke daerah Jonggol{{fact}} di kabupaten Bogor. Tetapi ide tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan krisis keuangan yang melanda Indonesia pada tahun 1997.
Untuk industri, pengembangan dikonsentrasikan di kawasan Cibitung dan Cikarang (Kab. Bekasi) serta Cikupa (Kab. Tangerang). Untuk permukiman, pengembang-pengembang besar banyak membangun kota-kota satelit yang dilengkapi dengan sarana pendukung kota seperti sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan tempat hiburan. Kota-kota satelit ini banyak berkembang di Kota Bekasi, Kota Tangerang, Serpong (Kota Tangerang Selatan),Kota Depok dan Kawasan Cibubur.
== Referensi ==
|