Airbus A340: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pengembangan: supaya lebih sempurna Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Sejarah operasional: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 51:
Pada Januari 2006, Airbus mengumumkan rencana untuk mengembangkan A340E (Enhanced/Tambahan). Airbus menyatakan bahwa A340E akan lebih hemat bahan bakar daripada A340 versi awal dan mendekati perbedaan 8-9% dengan Boeing 777 dengan menggunakan mesin [[Rolls-Royce Trent|Trent 1500]].<ref name="exclusive-a340e">[http://www.flightglobal.com/articles/2005/11/29/203391/exclusive-enhanced-a340-to-take-on-777.html EXCLUSIVE: Enhanced A340 to take on 777]</ref> Airbus memperkirakan akan memproduksi 127 unit A340 hingga tahun 2016, dan setelah itu produksi akan dihentikan.<ref>[[Aviation Week & Space Technology]], 29 October 2007, p. 63</ref>
Pada pertengahan tahun 2008, dengan peningkatan harga bahan bakar jet hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya, tingginya konsumsi bahan bakar A340 membuat maskapai menghentikan penerbangan sangat jauh yang memiliki waktu tempuh lebih dari 15 jam. [[Thai Airways International]] membatalkan penerbangan non-stop 17 jam dari Bangkok menuju New York/JFK pada 1 Juli 2008. Semua pesawat A340-500 akhirnya dijual. Ketika penerbangan jarak
Ketika Thai Airways secara konsisten mengisi 80% tempat duduknya pada penerbangan NYC–Bangkok, diperkirakan bahwa dengan harga bahan bakar tahun 2008, dibutuhkan 120% kursi terisi untuk mencapai titik impas, dimana hal tersebut tidak mungkin dilakukan.<ref>Airlines curb Long Flights to Save on Fuel, Wall Street Journal, 8 July 2008, pp.B1-B2</ref> Maskapai penerbangan lain juga mengawasi ulang penerbangan jarak jauhnya. Pada bulan Agustus 2008, [[Cathay Pacific]] mengatakan kepada ''Wall Street Journal'' bahwa peningkatan harga bahan bakar sangat mengganggu penerbangan jarak jauhnya; dan akan mengurangi jumlah penerbangan seperti itu dan menawarkan serta menurunkan pesawat tersebut dalam penerbangan dengan jarak lebih pendek seperti antara Hong Kong dan Australia. "Kami akan...membentuk ulang jaringan kami untuk memastikan kami menerbangkan pesawat menuju tempat yang dapat menutupi biaya operasional dan juga memberikan keuntungan," kata CEO Cathay Pacific Tony Tyler kepada koran tersebut.<ref>Cathay Pacific to Cut Flights to Los Angeles, Wall Street Journal, 12 August 2008, p.D3</ref>
|