Kesultanan Aceh: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Firdaus Aulia (bicara | kontrib)
{{Dubious|date=Maret 2020}}{{Citation needed|date=Maret 2020}}.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Former Countrycountry
|conventional_long_name = Kerajaan Aceh Darussalam<br /><small>''Keurajeuën Acèh Darussalam''<br />كاورجاون اچيه دارالسلام</small>
|conventional_long_name = Kesultanan Aceh Darussalam<br>Kerajaan Aceh Darussalam<ref>{{cite book | last = Ramli | first = Drs. Harun | authorlink = | coauthors = Dra. Tjut Rahma M.A. Gani| title = Adat Aceh | publisher = Departemen Pendidikan dan Kebudayaan | date = 1985 | location = Jakarta | pages = 26 | url = www.acehbooks.org | doi = | id = }}</ref><br>'''<big>كراجأن اچيه دارالسلام</big>'''
|common_name = Kesultanan Aceh
|continentstatus = AsiaProtektorat
|regionempire = AsiaKekaisaran TenggaraOttoman
|countrystatus_text = Wilayah protektorat Kekaisaran =Ottoman Indonesia<small>(1569–1903)
|religion = [[Islam]]
|p1 = Kesultanan Lamuri
Baris 13:
|year_start = 1496
|year_end = 1903
|date_start =
|date_end =
|event_start = PenobatanPengukuhan sultan pertama
|event_end = [[Perang Aceh#Surat perjanjian tanda menyerah|Menyerah]]
|image_flag = Flag of the Aceh Sultanate.pngsvg
|image_coatflag_type = Cap_Sikureueng.jpg''Alam Peudeung Mirah''
|symbol_typeimage_coat = CapBendera Sikureuengaceh.svg
|symbol_type =
|flag_s1 = Flag of the Netherlands.svg
|image_map = Aceh Sultanate iden.svg
|image_map_caption = Luas Kesultanan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, 1608-1637.
|capital = [[Kutaraja]], Bandar Aceh Darussalam (sekarang [[Banda Aceh]])<br/><small>(1496–1873)</small><br>Keumala<br/><small>(1873-1903)</small><br>
|common_languages = [[Bahasa Aceh|Aceh]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Arab|Arab]], [[Bahasa Gayo|Gayo]], [[Bahasa Alas|Alas]]
|government_type = Monarki absolut
|title_leader = Sultan
|leader1 = Sultan [[Ali Mughayat Syah]]
|year_leader1 = 1496-15281496–1530
|leader2 = Sultan[[Alauddin AlaidinMuhammad Da'ud Syah II|Muhammad Daud Syah]]
|year_leader2 = 1874-19031875–1903
|currency = Koin emas''deureuham'' dan perak lokal''dinar''
|footnotestoday = {{flag|Indonesia}}<br />{{flag|Malaysia}}
|footnotes =
}}
{{Sejarah Indonesia}}
{{Sejarah Malaysia}}
'''Kesultanan Aceh Darussalam''' merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]]. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau [[Sumatra]] dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah [[Sultan Ali Mughayat Syah]] yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 [[Hijriyah|H]] atau pada tanggal [[8 September]] [[1507]]. Dalam sejarahnya yang panjang itu ([[1496]] - [[1903]]), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.<ref name="melayu">[http://history.melayuonline.com/?a=THNWL29QTS9VenVwRnRCb20%3D= Sejarah Kerajaan Aceh di MelayuOnline.com]</ref>
 
'''Kesultanan Aceh Darussalam''' merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi [[Aceh]], [[Indonesia]]. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau [[Sumatra]] dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah [[Sultan Ali Mughayat Syah]] yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 [[Hijriyah|H]] atau pada tanggal [[8 September]] [[1507]]. Dalam sejarahnya yang panjang itu ([[1496]] - [[1903]]), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.<ref name="melayu">[http://history.melayuonline.com/?a=THNWL29QTS9VenVwRnRCb20%3D= Sejarah Kerajaan Aceh di MelayuOnline.com]</ref>
By FIRMAN HAMBALI
 
== Sejarah ==
Baris 49 ⟶ 51:
=== Masa Kejayaan ===
 
Meskipun Sultan dianggap sebagai penguasa tertinggi, tetapi nyatanya selalu dikendalikan oleh orangkaya atau hulubalang. [[Hikayat Aceh]]{{Dubious|date=Maret 2020}} {{Citation needed|date=Maret 2020}}. menuturkan Sultan yang diturunkan paksa diantaranya Sultan Sri Alam digulingkan pada 1579 karena perangainya yang sudah melampaui batas dalam membagi-bagikan harta kerajaan pada pengikutnya.
 
Penggantinya Sultan Zainal Abidin terbunuh beberapa bulan kemudian karena kekejamannya dan karena kecanduannya berburu dan adu binatang. Raja-raja dan orangkaya menawarkan mahkota kepada Alaiddin Riayat Syah Sayyid al-Mukamil dari Dinasti Darul Kamal pada 1589. Ia segera mengakhiri periode ketidak-stabilan dengan menumpas orangkaya yang berlawanan dengannya sambil memperkuat posisinya sebagai penguasa tunggal Kesultanan Aceh yang dampaknya dirasakan pada sultan berikutnya.<ref name=":1">{{cite book | last = Reid | first = Anthony | authorlink = | coauthors = | title = Menuju Sejarah Sumatra, Antara Indonesia dan Dunia | publisher = Yayasan Pustaka Obor Indonesia | date = 2011 | location = Jakarta | pages = 97-99 | url = | doi = | id = }}</ref>