Ngunut, Jumantono, Karanganyar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
perapian artikel dan pembersihan konten promosi |
||
Baris 14:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Ngunut''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jumantono, Karanganyar|Jumantono]], [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
== Pembagian wilayah ==
Di desa ini juga terdapat [[museum Tanah Kritis]] yang di dalamnya terdapat sumur minyak dengan air yang berwarna hijau. Museum ini juga menjadi salah satu objek wisata masyarakat sekitar.▼
Desa Ngunut terdiri dari dusun/dukuh:
* Blorong
* Duwetan
* Gender
* Karangan
* Ngadirejo
* Ngunut
* Salam
* Sanggringan
* Sugat
== Potensi ==
Desa Ngunut adalah lokasi dari beberapa kantor-kantor penting di wilayah Kecamatan Jumantono seperti [[Bank Rakyat Indonesia|BRI]], [[Puskesmas]], [[Komando Rayon Militer|Koramil]], [[Polsek]], Kantor Penyuluh Pertanian dan juga [[SMP Negeri 1 Jumantono]]. Di dekat dengan masjid desa ini terdapat sebuah situs peninggalan sejarah yang sekarang sudah menjadi legenda masyarakat sekitar. Situs yang dimaksud adalah makam [[Jaka tarub]], yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai merupakan awal mula Desa Ngunut. Saat bidadari Nawang Wulan pergi kembali ke kayangan setelah menemukan kembali selendang yang dulu sempat hilang waktu turun dari [[kayangan]] untuk [[mandi]] di telaga, bersama dengan enam [[bidadari]] lain yang ternyata di ambil oleh [[Jaka Tarub]], dan disimpan di bawah tumpukan [[padi]].
▲Di desa ini juga terdapat [[
Transportasi di desa ini juga cukup mudah diakses karena di lalui sebuah jalan kecamatan yang juga dilalui kendaraan menuju ibu kota negara, walaupun kendaraan yang menuju [[ibu kota]] ini baru satu macam jenisnya, dan hanya lewat sehari sekali untuk menjemput orang yang akan pergi ke ibu kota kabupaten.▼
▲Transportasi di desa ini juga cukup mudah diakses karena di lalui sebuah jalan kecamatan yang juga dilalui kendaraan menuju ibu kota negara, walaupun kendaraan yang menuju [[ibu kota]] ini baru satu macam jenisnya, dan hanya lewat sehari sekali untuk menjemput orang yang akan pergi ke ibu kota.
{{Jumantono, Karanganyar}}
|