Brexit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bentuk baku
HsfBot (bicara | kontrib)
k terlanjur --> telanjur
Baris 171:
Pada bulan Januari 2017 Perdana Menteri May mempresentasikan 12 tujuan negosiasi Britania Raya dan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengincar keanggotaan permanen dalam [[Pasar Tunggal Eropa]].<ref name=":15" /> Perunding utama dari [[Parlemen Eropa]], [[Guy Verhofstadt]], membalas pernyataan tersebut dengan mengatakan "Britania Raya tidak akan dapat seenaknya sendiri memilih hal yang mereka suka dan menyisihkan hal yang mereka tidak suka dalam perundingan".<ref>Kuenssberg, Laura (17 Januari 2017). "[http://www.bbc.co.uk/news/uk-politics-38641208 Brexit: UK to leave single market, says Theresa May]". BBC. Diakses tanggal 30 Mei 2018.</ref>
 
Periode hukum untuk negosiasi antara [[Britania Raya]] dan [[Uni Eropa]] dimulai pada 29 Maret 2017, ketika Britania Raya secara resmi telah mengajukan surat pemberitahuan penarikan diri mereka.<ref name=":50" /> Dalam surat tersebut Britania Raya menyerukan bahwa terdapat "hubungan khusus dan mendalam" antara Britania Raya dan Uni Eropa, dan mengingatkan kembali bahwa kegagalan untuk mencapai kesepakatan diantara mereka dapat membuat hubungan perdagangan mereka diatur di bawah ketentuan [[Organisasi Perdagangan Dunia]], dan juga berakibat pada melemahnya kerjasama Britania Raya dalam perang melawan kejahatan dan terorisme.<ref name=":19">"[http://www.bbc.co.uk/news/uk-politics-39431070 Brexit: The UK's letter triggering Article 50]". BBC News. 29 Maret 2017. Diakses 30 Mei 2018.</ref> Surat tersebut juga menyarankan agar kedua belah pihak memprioritaskan hak-hak warga negara Uni Eropa di Britania Raya dan sebaliknya dalam kesepakatan awal, dan menyatakan bahwa Britania Raya tidak akan berusaha untuk tetap berada di dalam [[Pasar Tunggal Eropa]].<ref name=":19" /> Sebaliknya, Britania Raya menginginkan adanya perjanjian [[perdagangan bebas]] dengan Uni Eropa.<ref name=":19" /> Sebagai tanggapan, [[Angela Merkel|Merkel]] menyatakan dengan tegas bahwa Uni Eropa tidak akan membahas kerjasama dengan Britania Raya di masa depan tanpa terlebih dahulu menyelesaikan persyaratan mereka untuk meninggalkan Uni Eropa, dikutip dari ''The Guardian'' "Negosiasi harus pertama-tama mengklarifikasi bagaimana kita akan mengurai hubungan kita yang telah terlanjurtelanjur saling terkait ini ... Hanya ketika pertanyaan ini telah terjawab -semoga segera setelah itu- kita dapat membicarakan hubungan kita di masa depan".<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/politics/2017/mar/29/angela-merkel-rejects-one-of-theresa-mays-key-brexit-demands|title=Angela Merkel rejects one of Theresa May's key Brexit demands|last=Boffey|first=Daniel|date=29 Maret 2017|work=|publisher=The Guardian|last2=Henley|first2=Jon|access-date=30 Mei 2018|via=}}</ref> Kemudian [[Guy Verhofstadt]] juga menyebut pernyataan Britania Raya berkaitan dengan keamanan dan terorisme dalam surat tersebut sebagai bentuk "pemerasan", dan dia beserta anggota Uni Eropa lainnya tidak akan menerima apabila Britania Raya menggunakan kekuatannya dalam militer dan juga intelijen untuk digunakan sebagai alat tawar.<ref name=":51" /> [[Presiden Komisi Eropa]], [[Jean-Claude Juncker]] juga menambahkan, keputusan Britania Raya untuk mundur dari Uni Eropa adalah "pilihan yang akan mereka sesali suatu saat nanti".<ref name=":51">Asthana, Anushka (30 Maret 2017). "[https://www.theguardian.com/politics/2017/mar/29/brexit-eu-condemns-mays-blackmail-over-security-cooperation Don't blackmail us over security, EU warns May]". ''The Guardian''. Diakses 30 Mei 2018.</ref>
 
Pada 29 April 2017, segera setelah putaran pertama pemilihan presiden Prancis, tiap kepala negara anggota Uni Eropa menerima panduan negosiasi yang disiapkan oleh Tusk.<ref name=":50">"[http://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2017/04/29-euco-brexit-guidelines/ European Council (Art. 50) guidelines for Brexit negotiations]". ''Council of the European Union''. 29 April 2017. Diakses 30 Mei 2018.</ref><ref name=":52" /> Pedoman tersebut memberi arahan bahwa Artikel 50 memungkinkan negosiasi dibagi dalam dua-fase, di mana fase pertama [[Britania Raya]] harus menyetujui komitmen keuangan dan pemberian 'tunjangan manfaat' seumur hidup bagi warga negara Uni Eropa yang berada di Britania Raya, dan kemudian setelah fase pertama tersebut negosiasi untuk membahas hubungan masa depan antara kedua belah pihak dapat dimulai.<ref name=":52">Foster, Peter (29 April 2017). "[https://www.telegraph.co.uk/news/2017/04/29/eu-brexit-guidelines-document-really-means/ EU Brexit guidelines: What's in the document, and what it really means]". ''The Daily Telegraph''. Diakses 30 Mei 2018.</ref> Pada tahap pertama, Uni Eropa akan menuntut Britania Raya membayar "tagihan perceraian", yang berdasarkan perkiraan awal senilai 60 miliar euro, namun bertambah seiring tuntutan keuangan tambahan dari [[Jerman]], [[Prancis]], dan [[Polandia]], hingga menjadi 100 miliar euro, yang mana David Davis langsung memberikan pernyataan bahwa Britania Raya tidak akan membayar £100 miliar.<ref>Worstall, Tim (3 Mei 2017). "[https://www.forbes.com/sites/timworstall/2017/05/03/it-is-to-laugh-at-their-mistake-eus-brexit-bill-claim-now-at-e100-billion/2/ It Is To Laugh at Their Mistake – EU's Brexit Bill Claim Now At €100 Billion]". ''Forbes''. Diakses 30 Mei 2018.</ref> Menurut laporan dari Komite Uni Eropa [[Parlemen Britania Raya]] yang diterbitkan pada 4 Maret 2017 menyatakan bahwa, jika tidak ditemukan kesepakatan pada akhir periode negosiasi, Britania Raya dapat menarik diri dari Uni Eropa tanpa pembayaran.<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/news/uk-politics-39154218|title=Brexit: UK 'not obliged' to pay divorce bill say peers|last=|first=|date=4 Maret 2017|work=|publisher=BBC|access-date=30 Mei 2018|via=}}</ref>