Agama Weda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: bentuk baku |
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot |
||
Baris 9:
Agama ini disebut dalam [[Weda]] dan literatur terkait yang terus dilestarikan dari waktu ke waktu oleh banyak mazhab (aliran).<ref name="jamisonwitzelp2" /> Teks Weda sangat jelas, intelektual, dan runtut, tetapi kurang jelas bagaimanakah penerapan teks Weda dalam praktik peribadatan, perwujudan, dan penerapan lainnya dalam kehidupan masyarakatnya.<ref name="jamisonwitzelp2" /> Bukti menyebutkan bahwa Weda berevolusi dalam "dua arah yang berbeda", begitu kata Jamison dan Witzel. Yang satu berevolusi menjadi "sistem ritual yang rumit, mahal, dan terspesialisasi", sedangkan yang lainnya menganggap bahwa itu adalah "abstraksi dan internalisasi prinsip-prinsip yang mendasari ritual dan spekulasi kosmik" dalam diri sendiri. Tradisi ini mempengaruhi agama India lain seperti [[Agama Buddha|Buddha]] dan [[Jainisme]], dan utamanya, Hindu.<ref name="jamisonwitzel">{{cite web|url=http://www.people.fas.harvard.edu/~witzel/vedica.pdf|title=Vedic Hinduism|last1=Jamison|first1=Stephanie|last2=Witzel|first2=Michael|year=1992|publisher=Harvard University|pages=1–5, 47–52, 74–77 with footnotes|access-date=2018-08-04}}</ref><ref>{{cite book|title=The Origins of Yoga and Tantra: Indic Religions to the Thirteenth Century|page=113|author=Geoffrey Samuel|publisher=Cambridge University}}</ref> Ritual Weda [[Srauta|Śrauta]] yang kompleks ini terus dilestarikan di [[Kerala]] dan [[Pesisir Andhra|wilayah pesisir Andhra]].{{sfn|Knipe|2015|p=1-50}}
Sejumlah sarjana menyebut bahwa agama Weda adalah perpaduan antara agama-agama [[bangsa Indo-Arya]], "sinkretisme antara agama kuno Asia Tengah dan Indo-Eropa",{{sfn|Anthony|2007|p=462}} yang menyerap "praktik agama dan kepercayaan yang berbeda"{{sfn|Beckwith|2009|p=32}} dari [[Situs prasejarah Baktria–Margiana|kebudayaan Baktria–Margiana]],{{sfn|Beckwith|2009|p=32}} serta sisa-sisa kebudayaan [[Peradaban Lembah Sungai Indus|Harappa]] di lembah Sungai Indus.<ref name="White 2003 28">{{cite book|last=White|first=David Gordon|title=Kiss of the Yogini|url=https://archive.org/details/kissyoginitantri00whit|year=2003|publisher=University of Chicago Press|location=Chicago|isbn=0-226-89483-5|pages=[https://archive.org/details/kissyoginitantri00whit/page/n28 28]}}</ref>
== Penamaan ==
Baris 31:
Kepercayaan dan praktik ibadah Weda pada era praklasik diyakini sangat dekat dengan [[agama Proto-Indo-Eropa]] yang telah direkonstruksi,<ref name="Woodard2006">{{cite book|author=Roger D. Woodard|title=Indo-European Sacred Space: Vedic and Roman Cult|url=https://books.google.com/books?id=EB4fB0inNYEC&pg=FA242|date=18 August 2006|publisher=University of Illinois Press|isbn=978-0-252-09295-4|pages=242–}}</ref>{{refn|Lihat Kuzʹmina (2007), ''The Origin of the Indo-Iranians'', hlm. 339, untuk publikasi tentang subjek ini hingga 1997.|group=catatan}} dan memiliki kedekatan dengan upacara dalam [[kebudayaan Andronovo]], yang menjadi asal muasal bangsa Indo-Arya diturunkan.{{sfn|Kus'mina|2007|p=319}} Menurut Anthony, agama India tua kemungkinan muncul di antara kaum migran Indo-Eropa pada zona kontak antara [[Sungai Zeravshan]] (sekarang [[Uzbekistan]]) dan Iran (saat ini).{{sfn|Anthony|2007|p=462}} Disebut-sebut sebagai "sinkretisme unsur tua Asia Tengah dan unsur muda Indo-Eropa"{{sfn|Anthony|2007|p=462}} yang menyerap "kepercayaan dan praktik peribadatan yang khas"{{sfn|Beckwith|2009|p=32}} dari [[kebudayaan Baktria-Margiana]].{{sfn|Beckwith|2009|p=32}} Pengaruh sinkretisme ini adalah hadirnya 383 kosakata non-Indo-Eropa yang diserap, termasuk Dewa [[Indra]] dan [[Soma]].{{sfn|Anthony|2007|p=454-455}} Menurut Anthony,{{quote|Sifat-sifat dewa kejayaan Iran kuno, [[Verethragna]], telah diserap dalam kepercayaan India kuno sebagai dewa Indra, yang menjadi pusat dari dewa-dewa dalam kebudayaan India kuno. Indra memiliki 250 himne (nyanyian suci), kurang lebih seperempat dari ''Regweda''. Ia dikaitkan lebihnya daripada dewa lain, dengan ''Soma'', obat stimulan (kemungkinan diturunkan dari ''[[Ephedra]]'') kemungkinan diserap dari kepercayaan [[Baktria-Margiana]]. Kemasyhurannya menjadi ciri khas penutur rumpun bahasa India kuno{{sfn|Anthony|2007|p=454}}}}Tulisan tertua dalam bahasa India Kuno, bahasa untuk menuliskan ''Regweda'', tidak ditemukan di India barat laut maupun Pakistan, tetapi di Suriah utara, tempat Kerajaan [[Mitanni]] berada.{{sfn|Anthony|2007|p=49}} Raja-raja Mitanni memiliki gelar dalam bahasa India Kuno, dan istilah-istilah teknis India Kuno banyak digunakan dalam berkuda dan mengendarai kereta perang.{{sfn|Anthony|2007|p=49}} Kata bahasa India Kuno ''[[Ṛta|r'ta]]'', berarti "tatanan kosmis dan kebenaran", konsepsi yang dipusatkan dalam ''Regweda'', juga muncul dari Kerajaan Mitanni.{{sfn|Anthony|2007|p=49}} Dewa-dewa kuno India seperti [[Indra]] juga dikenal dalam Kerajaan Mitanni.{{sfn|Anthony|2007|p=50}}{{sfn|Flood|2008|p=68}}{{sfn|Melton|Baumann|2010|p=1412}}
Agama Weda dalam periode akhir Weda juga semakin menguat dalam [[Kerajaan Kuru]],{{sfn|Witzel|1995}} dan hidup berdampingan dengan kepercayaan lokal seperti kultus [[Yaksa]],{{sfn|Samuel|2010}}{{sfn|Basham|1989|p=74-75}}<ref group="web">[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/651312/yaksha Encyclopædia Britannica, ''yaksha'']</ref> dan itu adalah hasil dari "perpaduan antara peradaban Harappa dan Indo-Arya".{{sfn|White|2006|p=28}} David Gordon White mengutip tiga sarjana arus utama lain yang "dengan tegas membuktikan" bahwa agama Weda berasal dari [[Peradaban Lembah Indus]].<ref name="White 2003 28" /> Agama orang Indo-Arya terus berkembang kala mereka bermigrasi ke [[Lembah Gangga]] setelah sekitar 1100 SM dan menjadi petani yang hidup menetap,{{sfn|Witzel|1995}}{{sfn|Samuel|2010|p=48-51, 61–93}}{{sfn|Hiltebeitel|2007|p=8-10}} lalu mengalami sinkretisme dengan kepercayaan asli India utara.{{sfn|Samuel|2010}}{{page needed|date=August 2018}}{{refn|Hingga akhir abad ke-19, [[suku Nuristan]] dari Afghanistan mempraktikkan bentuk primitif dari Hindu hingga akhirnya [[pindah agama paksa|dipaksa masuk]] Islam di bawah pengaruh [[Abdur Rahman Khan]].<ref name="Minahan2014">{{cite book|last=Minahan|first=James B.|title=Ethnic Groups of North, East, and Central Asia: An Encyclopedia|year= 2014|publisher=ABC-CLIO|language=English |isbn=9781610690188|page=205|quote=Living in the high mountain valleys, the Nuristani retained their ancient culture and their religion, a form of ancient Hinduism with many customs and rituals developed locally. Certain deities were revered only by one tribe or community, but one deity was universally worshipped by all Nuristani as the Creator, the Hindu god Yama Raja, called ''imr'o'' or ''imra'' by the Nuristani tribes.}}</ref><ref name="BarringtonKendrick2006">{{cite book|last1=Barrington|first1=Nicholas|last2=Kendrick|first2=Joseph T.|last3=Schlagintweit|first3=Reinhard|title=A Passage to Nuristan: Exploring the Mysterious Afghan Hinterland|url=https://archive.org/details/passagetonurista00barr|date=18 April 2006|publisher=[[I.B. Tauris]]|language=English |isbn=9781845111755|page=[https://archive.org/details/passagetonurista00barr/page/111 111]|quote=Prominent sites include Hadda, near Jalalabad, but Buddhism never seems to have penetrated the remote valleys of Nuristan, where the people continued to practice an early form of polytheistic Hinduism.}}</ref><ref name="WeissMaurer2012">{{cite book|last1=Weiss|first1=Mitch|last2=Maurer|first2=Kevin|title=No Way Out: A Story of Valor in the Mountains of Afghanistan|date=31 December 2012|publisher=Berkley Caliber|language=English |isbn=9780425253403|page=299|quote=Up until the late nineteenth century, many Nuristanis practiced a primitive form of Hinduism. It was the last area in Afghanistan to convert to Islam—and the conversion was accomplished by the sword.}}</ref> Akan tetapi, aspek agama Weda purba terus bertahan di penjuru anak benua India, seperti [[Kerala]], tempat Brahmana-brahmana [[Nambudiri]] melestarikan upacara Śrauta. [[Suku Kalash]] di barat laut Pakistan juga meneruskan praktik peribadatan ala Hinduisme kuno.<ref name="West2010">{{cite book|last=West|first=Barbara A.|title=Encyclopedia of the Peoples of Asia and Oceania|date=19 May 2010|publisher=[[Infobase Publishing]]|language=English|isbn=9781438119137|page=357|quote=The Kalasha are a unique people living in just three valleys near Chitral, Pakistan, the capital of North-West Frontier Province, which borders Afghanistan. Unlike their neighbors in the Hindu Kush Mountains on both the Afghani and Pakistani sides of the border the Kalasha have not converted to Islam. During the mid-20th century a few Kalasha villages in Pakistan were forcibly converted to this dominant religion, but the people fought the conversion and once official pressure was removed the vast majority continued to practice their own religion. Their religion is a form of Hinduism that recognizes many gods and spirits ... given their Indo-Aryan language, ... the religion of the Kalasha is much more closely aligned to the Hinduism of their Indian neighbors that to the religion of Alexander the Great and his armies.}}</ref><ref name="Bezhan2017">{{cite web|url=https://www.rferl.org/a/28439107.html|title=Pakistan's Forgotten Pagans Get Their Due|last=Bezhan|first=Frud|date=19 April 2017|publisher=[[Radio Free Europe/Radio Liberty]]|language=English|accessdate=31 July 2017|quote=About half of the Kalash practice a form of ancient Hinduism infused with old pagan and animist beliefs.}}</ref>|group=catatan}}
== Sejarah teks ==
|