Wanita hilang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bentuk baku |
k replaced: mas kawin → maskawin |
||
Baris 166:
Sensus India pada tahun 2001 menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan perempuan berkaitan dengan kenaikan rasio jenis kelamin wanita-ke-laki-laki di India. Demikian pula, penelitian Dito di Ethiopia menunjukkan bahwa dalam sebuah keluarga di mana wanita berpendidikan tinggi memiliki banyak saudara laki-laki dan sudah dekat dengan suami mereka, wanita cenderung lebih kaya, menyebabkan jumlah wanita hilang yang lebih rendah.<ref>{{Cite journal|last=Dito|first=B. B.|year=2015|title=Women's Intrahousehold Decision-Making Power and Their Health Status: Evidence from Rural Ethiopia|journal=Feminist Economics|volume=21|issue=3|pages=168–190|doi=10.1080/13545701.2015.1007073}}</ref> Dengan demikian, peningkatan akses terhadap pendidikan di beberapa negara cukup membantu.
Di sisi lain, penelitian di India menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan dapat memperburuk fenomena wanita yang hilang. Peningkatan pendidikan perempuan sebenarnya dapat meningkatkan tingkat aborsi selektif seks dan selanjutnya meningkatkan rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan orang dewasa berpendidikan lebih baik menyadari bahwa di mata masyarakat mereka, peluang untuk anak laki-laki jauh lebih baik daripada kesempatan bagi anak-anak perempuan. Selain itu, anak perempuan dipandang sebagai beban keluarga karena kurangnya kesempatan kerja, gaji,
=== Peluang kerja ===
|